Kontradiksi Prestasi 4 Arsitek asal Belanda di BRI Super League: Hanya Satu Nama Melesat, Ada yang Sudah Dipecat

Bola.com, Jakarta - Nasib para pelatih asal Belanda yang mulai membanjiri kompetisi BRI Super League 2025/2026 memang cukup beragam. Dari semua nama ini, satu pelatih telah terdepak, dan hanya ada sosok saja yang bisa mengukir debut impresif.

Pelatih asal Belanda memang mulai menjadi primadona bagi klub-klub di kasta tertinggi seiring munculnya nama Patrick Kluivert yang sempat menukangi Timnas Indonesia. Menariknya, musim ini, langsung muncul tiga debutan asal Negeri Kincir Angin.

Jika berbicara soal kiprahnya masing-masing, memang tidak semua arsitek asal Belanda ini mampu memberikan hasil yang memuaskan. Bahkan, ada satu pelatih yang telah resmi lengser karena klubnya terjungkal ke zona degradasi BRI Super League.

Lantas, seperti apa catatan prestasi yang telah dicapai oleh para pelatih asal Belanda ini sepanjang musim 2025/2026? Siapa yang punya kiprah paling oke di antara keempat nama itu? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Juru taktik Dewa United, Jan Olde Riekerink, sebetulnya menjadi sosok pelatih asal Belanda yang paling berpengalaman musim ini. Sebab, dia jadi satu-satunya pelatih yang sudah cukup lama berkarier di Indonesia.

Sayangnya, kiprah Jan Olde Riekerink musim ini masih jauh dari ekspektasi. Padahal, pelatih berusia 62 tahun ini mendapatkan banyak sekali pemain berkualitas, baik itu amunisi lokal, impor, hingga naturalisasi.

Namun, Dewa United sempat terpuruk hingga beredar di peringkat ke-14 klasemen, alias dua strip di atas zona merah. Itu tak terlepas dari catatan lima kekalahan beruntun dari pekan ke-9 hingga pekan ke-13.

Belakangan ini, anak asuhnya mulai mencatatkan performa yang mengesankan. Sebab, Dewa United akhirnya bisa meraih dua kemenangan beruntun dan perlahan-lahan mulai naik ke papan tengah klasemen.

Pelatih asal Belanda pertama yang harus mengakhiri pekerjaannya lebih cepat pada musim ini ialah Peter de Roo. Sebab, pelatih berusia 55 tahun itu gagal membawa Persis Solo mengukir performa yang mengesankan.

Dari 10 pertandingan, Peter de Roo hanya bisa mempersembahkan satu kemenangan saja untuk Laskar Sambernyawa. Sisanya, tim asal Kota Bengawan itu hanya meraup dua imbang dan mengalami tujuh kekalahan.

Catatan Peter memang jauh dari kata memuaskan. Sebelum namanya resmi dipecat oleh Persis Solo, dia telah melewati sembilan pertandingan tanpa kemenangan. Pihak klub pun merasa gerah dan akhirnya mendepaknya dari kursi pelatih.

Musim ini, Peter tercatat sebagai pelatih kedua yang diakhiri masa tugasnya di BRI Super League. Sebelumnya, sudah ada Eduardo Almeida yang sama-sama gagal membawa Semen Padang bersaing dan harus tersungkur di zona merah.

Juru taktik debutan asal Belanda lainnya yang juga masih belum cukup menggigit di BRI Super League 2025/2026 ialah Johnny Jansen. Padahal, pelatih Bali United ini punya reputasi yang cukup mentereng saat datang ke Indonesia.

Pada awal musim, Johnny Jansen dan pasukannya masih belum cukup konsisten meraih hasil positif. Bersama eks pelatih PEC Zwolle itu, Serdadu Tridatu masih memperlihatkan performa yang naik turun di musim ini.

Sejauh ini, pelatih berusia 50 tahun itu sudah mengukir lima kemenangan, lima imbang, dan empat kali kalah. Belakangan ini, mereka mampu mencatatkan hasil yang menyenangkan karena mengukir dua kemenangan beruntun.

Yang cukup spesial adalah kemenangan Bali United atas Borneo FC. Sebagai informasi, itu sekaligus mengakhiri tren kemenangan Pesut Etam yang sempat berlangsung selama 11 kali beruntun. Sejauh ini, Serdadu Tridatu telah merangkak ke peringkat ketujuh klasemen.

Satu-satunya juru taktik asal Belanda yang mampu mengukir pencapaian impresif bersama anak asuhnya musim ini ialah Jean-Paul van Gastel. Padahal, dia menangani PSIM Yogyakarta yang berstatus sebagai tim promosi.

Nyatanya, arsitek berusia 53 tahun itu mampu membawa Laskar Mataram tampil mengejutkan pada putaran pertama. PSIM menjadi satu-satunya tim promosi yang berhasil merangsek ke papan atas klasemen sementara.

Dari total 14 pertandingan, van Gastel berhasil mempersembahkan enam kemenangan dan lima hasil imbang. Laskar Mataram juga hanya mengalami tiga kekalahan. Itu pun melawan tim-tim kuat semacam Borneo FC (1-3) dan Persija Jakarta (0-2).

Setelah sempat beredar di empat besar, PSIM kini menempati peringkat kelima klasemen dengan koleksi 23 poin dari 14 pertandingan. Mereka tampaknya bisa kembali mengukir kemenangan pada tiga laga tersisa pada putaran pertama karena menghadapi tim lemah seperti PSBS Biak, Semen Padang, hingga Madura United.