jpnn.com, JAKARTA - Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah menilai Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya telah mampu menjawab keresahan publik terkait penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Ya menjawab keeresahan publik, paling tidak menjawab dinamika yang terjadi di persepsi publik, karena bencana ini jadi menimbulkan persepsi publik,” kata Trubus kepada wartawan, Selasa (23/12).
Menurutnya, peran yang diambil Teddy dalam menyampaikan progres penanganan bencana dianggap sebagai momentum menunjukkan upaya pemerintah dalam menangani bencana di tengah kritik tajam.
“Menurut saya ada kesempatan luar biasa bagi pemerintah dalam menjelaskan penanganan bencana Sumatera yang seolah-olah (disebut) tidak optimal,” ujarnya.
Trubus menyebut pemerintah terus bergerak dalam melakukan penanganan bencana. Namun, memang daerah yang terdampak bencana sangat luas.
Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi sekarang berbeda dengan Tsunami Aceh 2004, di mana pemerintah menetapkan status bencana nasional karena keterbatasan.
“Misalnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum terbentuk, kemudian anggaran APBD juga belum ada mengenai status tanggap darurat, sehingga pilihannya cuma menetapkan bencana nasional,” ujarnya.
Oleh karena itu, Trubus mendorong adanya kemandirian dari pemerintah daerah dalam penanganan bencana. Kondisi yang terjadi di Sumatera, menurutnya, menandakan lemahnya pemerintah daerah dalam penanganan bencana, baik saat kejadian maupun pascabencana.





















































