jpnn.com, RIAU - Mutasi besar-besaran yang dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia di penghujung tahun 2025 membawa sorotan tersendiri bagi Polda Riau.
Pergeseran jabatan tersebut tidak hanya menyentuh Wakapolda, pejabat utama (PJU), hingga kapolres, tetapi juga menandai kuatnya dominasi figur-figur berlatar belakang reserse di jajaran pimpinan Polda Riau.
Dalam mutasi yang tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2781/XII/KEP./2025, ST/2781 B/XII/KEP./2025, dan ST/2781 C/XII/KEP./2025 tertanggal 15 Desember 2025.
Jabatan Wakapolda Riau resmi diserahkan kepada Brigjen Pol Hengki Haryadi, menggantikan Brigjen Pol Andrianto Jossy Kusumo yang dimutasi sebagai Wakapolda Kalimantan Timur.
Menariknya, Brigjen Hengki Haryadi dan Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan memiliki benang merah yang kuat.
Keduanya merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 dan dikenal luas sebagai perwira reserse tangguh, dengan rekam jejak panjang dalam penanganan kasus-kasus kriminal besar.
Sepanjang kariernya, Brigjen Pol Hengki Haryadi menorehkan sejumlah prestasi penting, di antaranya pengungkapan kasus pembunuhan berantai Wowon Cs.
Kemudian kasus mutilasi, penganiayaan David Ozora, hingga penindakan premanisme di kawasan Tanah Abang dengan penangkapan tokoh preman Hercules.





















































