jateng.jpnn.com, TEMANGGUNG - Setelah lebih dari dua dekade tanpa kabar, keluarga akhirnya bisa memeluk kembali Seni (47), tenaga kerja Indonesia asal Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Temanggung, yang menjadi korban penyiksaan majikan di Malaysia.
Pertemuan itu berlangsung pada Senin (8/12) dengan difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kepolisian Diraja Malaysia.
Bupati Temanggung Agus Setyawan mengungkapkan putra kandung Seni, Ricky Alvian, dan keponakannya, Lilin Triyanah, sudah tiba di Malaysia sejak Sabtu (6/12).
Keduanya kemudian dipertemukan langsung dengan Seni setelah proses administrasi dan pendampingan dari KBRI.
“Saya baru video call. Alhamdulillah Mas Ricky dan Mbak Lilin sudah dapat menjumpai Bu Seni pagi tadi di kantor kepolisian Malaysia,” kata Agus.
Meski tidak dibatasi waktu, pihak kepolisian dan KBRI meminta keluarga memahami bahwa proses hukum masih berjalan. Seni kini berstatus sebagai korban dan saksi kunci dalam kasus yang tengah disidangkan.
“Keluarga diminta bersabar. Bu Seni punya peran penting dalam proses hukum, sehingga ada sejumlah prosedur yang harus dijalani,” imbuh Agus.
Agus berharap pertemuan emosional itu memberi kekuatan baru bagi Seni dan keluarganya, terutama menghadapi proses hukum serta pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan yang selama ini terputus.


















































