Ada Santri Hafal Al Quran 30 Juz dalam 7 Bulan, SMA Unggulan BP Amanatul Ummah Wisuda Tahfidz

4 days ago 15
Ada Santri Hafal Al Quran 30 Juz dalam 7 Bulan, SMA Unggulan BP Amanatul Ummah Wisuda Tahfidz Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat memberikan taushiyah dalam acara Wisuda Tahfidz Al Quran ke-8 SMA U BP Amanatul Ummah di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Sabtu (25/5/2025). Foto: MMA/bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Perkembangan Sekolah Menengah Atas Unggulan Berbasis Pesantren (SMA U BP) Amanatul Ummah sangat pesat. Salah satu unit pendidikan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur itu makin banyak melahirkan penghafal Al Quran, mulai dari 9 juz, 15 juz, hingga 30 juz. Padahal para santri SMA AU BP itu juga aktif mempelajari ilmu-ilmu umum, baik eksak maupun ilmu sosial dan ilmu lainnya.

Yang menarik, para santri Amanatul Ummah yang hafal Al Quran 30 juz tidak hanya dari SMA tapi juga tingkat SMP alias Sekolah Menengah Pertama.

“Jadi, yang hafal 30 juz sebanyak 82 santri dari SMA dan 38 anak dari SMP. Jadi jumlahnya ada 120 santri yang hafal Al Quran tahun ini,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur saat memberikan taushiyah dalam acara Wisuda Tahfidz Al Quran ke-8 SMA U BP Amanatul Ummah di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Sabtu (25/5/2025).

“Kalau yang hafal Al Quran 15 juz semua murid SMP sudah, “ tambah Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.

Gus Ilyas diantara para kiai, asatidz, para wisudawan dan wali santri di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Sabtu (25/5'2025). Foto: MMA/bangsaonline

Bahkan ada seorang santri Amanatul Ummah mampu menghafal Al Quran 30 juz hanya dalam jangka waktu 7 bulan.

“Menghafalkan Al-Quran itu sulit. Anak saya, Imah, tiga tahun baru bisa menghafalkan Al-Quran 30 juz,” kata kiai miliarder tapi dermawan itu di depan para wiudawan tahfidz dan wali santri yang memenuhi Masjid Raya KH Abdul Chalim yang terletak pesis di samping kediaman Kiai Asep.

Karena itu Kiai Asep mengaku terharu dan kagum ketika ada santri SMA U BP Amanatul Ummah yang hafal Al Quran 30 juz ditempuh hanya dalam jangka waktu 7 bulan.

Pantauan BANGSAONLINE di kediaman Kiai Asep, sekitar pukul 7 pagi sepasang suami-istri wali santri sowan ke Kiai Asep. Ia minta doa dan barokah karena anaknya yang kini menjadi santri Kiai Asep sudah hafal Al Quran 30 juz.

Suami-istri asal Padang Suamatera Barat itu bercerita bahwa anaknya tertarik menghafalkan Al Quran 30 juz setelah menyaksikan beberapa temannya di Amanatul Ummah hafal Al Quran. Kiai Asep menyambut penuh suka cita suami-istri wali santri yang sowan itu.

Meski demikian Kiai Asep sempat bertanya-tanya. Kiai Asep tampak merenung. “Ya ini barokah. Mondok di sini barokah,” kata Kiai Asep kemudian.

Kiai Asep kemudian memberi motivasi kepada suami-istri itu. “Kalau sudah hafal 30 juz nanti melanjutkan di SMA sini (Amanatul Umah). Bisa di SMA BP atau juga bisa di MBI (Madrasah Bertaraf Internasional). Nanti bisa melanjutkan ke Kedokteran di Al Azhar Mesir atau pilih jurusan agama. Anak saya juga ditawari di Kedokteran tapi pilih jurusan agama,” kata Kiai Asep.

SMA Unggulan Berbasis Pesantren ini termasuk unit pendidikan baru di Amanatul Ummah. SMA U BP dipimpin oleh Gus Ilyas, salah seorang putra Kiai Asep, yang lulusan Universitas Qodhi Iyyad, Marrakesh, Maroko.

Menurut Kiai Asep, semakin banyaknya santri Amanatul Ummah yang hafal Al Quran itu mendapat perhatian dari lembaga pendidika agama Islam di bawah naungan pemeritahan Putra Jaya Malaysia.

“Mereka bertanya bagaimana caranya kok santri Amanatul Ummah begitu mudah menghafal Al Quran,” kata Kiai Asep.

Kiai Asep menjawab, pertama dengan sistem tartil. “Al Qurannya dibuka, ustadznya membaca. Kemudian muridnya membaca. Berulang kali sampe lanyah. Kemudian Qurannya ditutup, ustadznya membaca tanpa melihat Al Quran. Muridnya juga membaca tanpa melihat Al Quran. Kemudian tahfidz. Lalu taqrir, berulang-ulang,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu).

Kiai Asep menegaskan bahwa Al Quran adalah mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Jauh lebi besar ketimbang mukjizat menghidupkan orang mati yang diberikan kepada Nabi Isa atau tongkat Nabi Musa yang bisa berubah menjadi ular atau nabi-nabi lainnya.

Kiai Asep menunjukkan contoh keistimewaan Al Quran sebagai mukjizat yaitu mudah dihafal dan banyak yang hafal Al Quran. Padahal Al Quran sangat tebal.

Bahkan Allah SWT berfirman bahwa Allah sendiri yang akan menjaga Al Quran.

Inna nazzalnadz dzikra wainna lahu lahafidzun. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran dan (sesungguhnya) Kami pula yang menjaganya,” kata Kiai Asep mengutip Al Quran Surat Al Hijr ayat 9 yang dipampang dibackdrop acara.

Karena itu ketika orientalis mau mengubah Al Quran langsung ketahuan, meski cuma satu huruf.

“Satu huruf pun akan ketemu. Siapa yang menemukan? Putra-putri panjenangan yang hafal Al Quran,” kata Kiai Asep sembari mengatakan bahwa putra-putri yang hafal Al Quran juga bisa memberi syafaat bagi para orang tuanya kelak di akhirat. 

Read Entire Article
Kabar berita |