jateng.jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengimbau masyarakat agar tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan. Imbauan tersebut disampaikan mengingat potensi bencana masih terjadi di sejumlah wilayah.
Luthfi menyampaikan saat ini beberapa daerah di Jawa Tengah masih tergolong rawan bencana, seperti banjir, tanah longsor, hingga cuaca ekstrem.
Kondisi tersebut perlu menjadi perhatian bersama, khususnya menjelang perayaan Tahun Baru 2026.
“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak euforia dalam merayakan pesta Tahun Baru. Ingat, di wilayah kita masih ada beberapa daerah yang terdampak bencana,” ujar Luthfi di kantornya, Rabu (24/12).
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) kabupaten/kota telah melakukan evaluasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Evaluasi tersebut dilakukan untuk memetakan potensi bencana yang mungkin terjadi selama periode libur akhir tahun.
“Pemprov dan seluruh jajaran Forkopimda kabupaten/kota menggelar evaluasi untuk melihat potensi bencana di wilayah masing-masing, baik itu longsor, banjir, maupun cuaca ekstrem,” ujarnya.
Menurut Luthfi, keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama pemerintah daerah dalam menghadapi libur Nataru.


















































