Dalam Suasana Bencana, GPII Ajak Masyarakat Rayakan Tahun Baru dengan Sederhana

3 hours ago 2

Dalam Suasana Bencana, GPII Ajak Masyarakat Rayakan Tahun Baru dengan Sederhana

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Masri Ikoni. Foto: source for jpnn

jpnn.com - Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Masri Ikoni berharap, adanya bencana yang terjadi di Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara dan di beberapa wilayah lainnya jadi momentum untuk evaluasi bagi semua pihak dalam mengelola sumber daya alam.

"Apakah pengelolaan bumi Indonesia sudah sesuai dengan aturan, tidak ada yang serakah menghalalkan segala cara tanpa melihat dan peduli lingkungan, semoga peristiwa bencana akibat banjir, longsor seperti di Sumatra tidak terjadi lagi ke depan," ujar Ketum GPII Masri, Sabtu (20/12).

Masri menuturkan, pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap pengelolaan hutan, dan tambang. Hal itu dilakukan agar tidak merusak kawasan hutan.

"Pengusaha juga jangan berusaha untuk keuntungan sendiri, tetapi polanya lebih membangun bangsa ini agar lebih baik, bukan sebaliknya malah merugikan," tegasnya.

Masri menambahkan, di malam pergantian tahun ini diharapkan masyarakat tidak merayakan dengan berlebihan. Sebab, tidak tepat merayakan pergantian tahun dengan pesta pora, tetapi ada saudara-saudara di Pulau Sumatra masih menghadapi kesulitan.

"Karena di mana-mana sering ada pesta-pesta, euforia yang berlebihan bahkan mabuk-mabukan. Pesta Narkoba, pesta kembang api yang menghabiskan uang sia-sia tidak bermanfaat hanya kesenangan sesaat," bebernya.

Karena itu, GPII mendorong kepada pemerintah dan pemda untuk bergerak membuat donasi dan doa bersama di malam pergantian tahun bagi para korban bencana Sumatra ini. 

"Itu jauh lebih bermanfaat dan sebagai bentuk rasa empati kepada para korban, paling tidak saudara-saudara di Sumatra merasa terhibur dan lebih kuat dalam menghadapi cobaan," katanya.

GPII berharap masyarakat tidak merayakannya Tahun Baru 2026 dengan berlebihan, karena Indonesia masih dalam suasana duka akibat bencana Sumatra

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |