jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gema Bangsa Ahmad Rofiq memotret Resolusi menyongsong tahun 2026 sebagai pijakan ideologis dan moral.
Rofiq mengaku, resolusi ini menjadi kompas bagi seluruh elemen Partai Gema Bangsa dalam mengonsolidasikan kekuatan menuju deklarasi dan agenda politik strategis di masa mendatang.
"Resolusi ini bukan sekadar pernyataan politik. la adalah panggilan moral. Sebuah ajakan untuk kembali pada akar, sekaligus melompat ke masa depan dengan cara yang lebih bijaksana," kata Ahmad Rofiq dalam keterangannya Jumat (26/12).
Resolusi Gema Bangsa memandang desa bukan sebagai wilayah pinggiran, melainkan jantung kehidupan bangsa. Di desa, relasi manusia dan alam masih relatif utuh.
"Di sanalah pangan diproduksi, budaya dirawat, dan kemandirian hidup sosial," tuturnya.
Berikutnya, Partai Gema Bangsa, kata Rofiq, memanifestasikan arah organisasinya melalui paradigma desentralisasi yang menempatkan aspirasi lokal sebagai episentrum pergerakan.
Dengan menjunjung tinggi prinsip demokrasi internal, partai menegaskan bahwa kedaulatan gagasan berakar dari daerah.
Hal ini diwujudkan melalui mekanisme pengambilan keputusan yang berpusat dari bawah. Setiap struktur wilayah diberikan otonomi strategis untuk mengelola organisasi selaras dengan karakteristik sosiokultural lokal.




















































