jpnn.com, JAKARTA - Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) menjadi momentum Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) bersama Navaswara menghadirkan festival bertajuk “InklusiLand: Everyone Shines, Everyone Matter.”
Festival inklusi terbesar di Indonesia itu diselenggarakan di Hall 10 ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (7/12).
Ketua Pelaksa Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa sekaligus inisiator Inklusiland Cahaya Manthovani menyampaikan festival ini merupakan sebuah ruang publik yang hidup, penuh cahaya, dan membuka panggung bagi para penyandang disabilitas untuk tampil, tumbuh, serta diakui setara sebagai bagian utuh anak bangsa.
Terinspirasi oleh gagasan keadilan ruang publik dari Prof. Reda Manthovani, sahabat difabel sekaligus tokoh pegiat lingkungan nasional, serta diperkuat oleh komitmen YIPB untuk menghadirkan ruang yang setara bagi semua, InklusiLand hadir sebagai festival inklusi pertama berskala nasional.
“Kami merangkai inovasi sosial, keberlanjutan lingkungan, edukasi keluarga, olahraga adaptif, hingga pemberdayaan wirausaha difabel dalam satu pengalaman yang utuh,” ujar Cahaya.
Dia mengatakan festival ini lahir bukan sebagai sebuah seremonial semata melainkan menjadi gerakan sosial yang dirancang sistematis, monumental, dan berkelanjutan.
“Inklusi bukan konsep melainkan sikap hadir untuk semua. Kami ingin inklusi tidak berhenti pada panggung, tetapi mengalir menjadi budaya sehingga tidak berhenti sebagai wacana, tetapi menjadi ruang hidup yang dapat diakses oleh semua,” tuturnya.
Festival ini dirancang sebagai perayaan publik perdana, sekaligus simbol kelahiran “rumah baru” bagi masyarakat penyandang disabilitas, tempat mereka dapat berkarya, dirayakan, dihargai, dan berpartisipasi penuh dalam ekosistem sosial yang inklusif.

















































