jpnn.com, JAKARTA - Upaya Indonesia menjadi kekuatan baru dalam terapi sel punca (stem cell) kembali mendapat dukungan dari tokoh nasional. Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Dr. (H.C.) H. Jusuf Kalla, menerima Presiden World Council of Stem Cell (WOCS), Prof. dr. Deby Vinski, dalam sebuah pertemuan strategis di kediaman beliau.
Dalam dialog yang berlangsung hangat tersebut, keduanya membahas arah masa depan terapi regeneratif Indonesia, termasuk peluang besar menjadikan negeri ini sebagai pusat keunggulan global di bidang regenerative medicine, gene therapy, hingga organ printing.
Prof. Deby menyampaikan laporan perkembangan pesat riset dan regulasi stem cell nasional. Dia mengapresiasi langkah cepat Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Tim Kementerian Kesehatan, Komite Sel Punca Indonesia di bawah kepemimpinan Prof. Amin Soebandrio, serta BPOM yang dinakhodai Prof. dr. Taruna.
"Sinergi lintas lembaga tersebut telah mempercepat standardisasi, tata kelola, dan keamanan layanan stem cell, sekaligus mengokohkan posisi Indonesia menuju standar internasional," ungkap ungkap Prof Deby dalam keterangan resmi.
Dalam pembahasan khusus, Prof. Deby menyoroti kebijakan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN), rumah sakit 28 lantai karya Presiden Prabowo Subianto, yang menggandeng laboratorium anak bangsa, Celltech Stem Cell Centre, sebagai mitra strategis.
Dia menilai keputusan tersebut sebagai langkah visioner, efisien, dan tepat sasaran karena: mempercepat pelayanan bagi TNI dan masyarakat umum, menghemat waktu serta sumber daya negara, memungkinkan pemerintah fokus pada program prioritas pertahanan, MBG, modernisasi alutsista, dan kesejahteraan rakyat.
Prof. Deby menegaskan bahwa Celltech Stem Cell Centre Vinski Tower sejak awal telah menjalin kerja sama dengan banyak
fasilitas kesehatan nasional ternama.
Antara lain, RS Kanker Dharmais, RS POLRI, RS Kemang Medical Care, RS Pusat Otak Nasional (PON), RS Bunda Halimah Batam, RS Sentra Medika, RS International Bali
dan berbagai klinik utama lainnya.

















































