kalsel.jpnn.com, BANJARBARU - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) melalui Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (BKKBN Kalsel) membina kesehatan reproduksi remaja di Pondok Pesantren Darul Ilmi Kota Banjarbaru.
Pemateri kesehatan reproduksi Anwar Fauzi, menekankan pentingnya skrining organ reproduksi sejak usia remaja.
“Skrining merupakan langkah preventif yang dapat dilakukan melalui kunjungan kesehatan awal, pemeriksaan berkala bagi kelompok berisiko, hingga menjadi bagian dari persiapan pranikah,” kata Anwar, di Banjarbaru, Rabu.
Pembinaan dilaksanakan sebagai respons atas tantangan edukasi kesehatan reproduksi di lingkungan pesantren yang memiliki pola hidup komunal serta keterbatasan ruang dialog terbuka terkait isu kesehatan reproduksi.
Kegiatan ini menyasar santri kelas XI dan XII sebagai upaya pencegahan dini dalam menghadapi fase dewasa dan persiapan pranikah.
Berdasarkan Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2025, di Kalimantan Selatan tercatat sebanyak 728.211 keluarga memiliki remaja, dengan pesantren menjadi bagian penting dari ekosistem pembinaan generasi muda.
Pondok Pesantren Darul Ilmi dipilih sebagai lokasi kegiatan karena perannya yang strategis dalam pembentukan karakter remaja.
Pesantren ini memiliki total 1.816 santri yang terdiri dari 1.009 santri dan 807 santriwati, sehingga dinilai relevan sebagai sasaran intervensi kesehatan reproduksi yang terarah dan berkelanjutan.


















































