jateng.jpnn.com, DEMAK - Cerita-cerita tentang daya juang desa kini tak lagi hanya tersimpan di balik batas wilayah. Melalui layar video kreatif, kisah pemberdayaan itu bergema hingga ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Inilah yang terasa dalam Diskusi Publik dan Penganugerahan Pemenang Lomba Video Kreatif Piala Ketua DPRD Demak bertema Dari Desa untuk Indonesia: Cerita Pemberdayaan yang Menginspirasi, yang digelar Sabtu (20/12) di Reinz Cafe & Resto Demak.
Acara yang diinisiasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Muria Raya ini tak sekadar menjadi ajang kompetisi. Lebih dari itu, forum ini menjelma ruang dialog antara cerita desa dan arah kebijakan daerah.
Ketua DPRD Demak Zayinul Fata mengakui bahwa selama ini potret pembangunan desa yang sampai ke meja pemerintah kerap belum menyentuh sisi terdalam kehidupan masyarakat.
“Apa yang kami lakukan bersama pemerintah daerah sering kali belum benar-benar mengena. Padahal di desa ada inovasi, ada perjuangan, dan ada kemandirian yang luar biasa. Di sinilah IJTI hadir sebagai bagian dari koreksi dan penyempurnaan,” tuturnya.
Menurut Zayinul, video-video yang mengangkat pemberdayaan dan inovasi desa bukan hanya karya kreatif, tetapi juga cermin realitas yang penting dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan publik.
Dia pun menaruh harapan besar kepada sembilan nominator terbaik lomba tersebut. Bagi Zayinul, mereka bukan sekadar pemenang, melainkan calon duta pemberdayaan masyarakat.
“Kami ingin turun bersama ke desa, berdiskusi langsung dengan warga. Dari sana, ceritanya kita rangkai menjadi dasar kebijakan daerah yang benar-benar berpihak pada desa, terutama dalam penguatan ekonomi pedesaan,” tegasnya.








































