jatim.jpnn.com, LAMONGAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan mencatat lima kecamatan terdampak banjir akibat luapan Sungai Bengawan Jero, menyusul tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan Ery S Rosidi mengatakan hingga 29 Desember 2025, banjir melanda Kecamatan Deket, Turi, Karangbinangun, Kalitengah, dan Glagah.
“Dari lima kecamatan itu, terdapat 25 desa terdampak, dengan kondisi terparah di Kecamatan Kalitengah, khususnya Desa Bojoasri, Pucangro, dan Jelakcatur, dengan ketinggian air 50 sentimeter,” kata Ery, Selasa (29/12).
BPBD mencatat banjir menggenangi 576 rumah warga, 1.832 hektare sawah dan tambak, 11 lembaga pendidikan, 14 tempat ibadah, dua puskesmas atau pustu, serta empat balai desa.
Untuk penanganan darurat, BPBD Lamongan melakukan pemantauan berkala, kaji cepat, serta koordinasi lintas instansi, mulai dari PU Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, hingga Dinas Sosial.
"Kami juga telah mengirim logistik serta melakukan verifikasi data warga terdampak sebagai dasar penyaluran bantuan yang saat ini masih dalam proses," jelasnya.
Sementara itu, warga Desa Bojoasri, Syam’un, menyebut banjir telah terjadi selama hampir satu bulan, dan semakin parah dalam dua pekan terakhir.
"Ketinggian air rata-rata 60 sentimeter hingga satu meter. sehingga menyebabkan jalan desa Bojoasri–Gambuhan lumpuh dan hampir seluruh tambak terendam," katanya.


















































