jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan optimalisasi dalam memberikan pelayanan transportasi perintis menuju wilayah 3TP (Terpencil, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan), khususnya pada moda darat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan menjelaskan persebaran jumlah penduduk yang tidak merata menyebabkan adanya beberapa daerah yang terisolir dari daerah lainnya.
Kondisi tersebut membutuhkan angkutan dan aksesibilitas untuk bisa menjangkau daerah-daerah lain guna menunjang aktivitas dan mobilitas masyarakat setempat sehingga dapat memacu perkembangan perekonomian daerah terpencil yang lebih maju.
“Pemberian Subsidi Angkutan Jalan Perintis merupakan perwujudan kehadiran Pemerintah terhadap konektivitas wilayah terisolir dengan memberikan pelayanan Angkutan Umum yang terjangkau,” ujarnya.
Dia menambahkan pada tahun ini Ditjen Hubdat telah menganggarkan Rp160,5 Miliar untuk Angkutan Jalan Perintis yang dibagi untuk 309 trayek di 32 Provinsi.
Lalu terkait Angkutan Penyebrangan Perintis, kata Aan, dalam lima tahun terakhir rata-rata persentase pertumbuhan lintas perintis per tahunnya 2,13%.
Sedangkan untuk persentase pertumbuhan kapal per tahun 2,45% hal ini disebabkan untuk melayani daerah-daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan yang belum tersedia akses transportasi.
“Untuk anggaran per tahunnya rata-rata mengalami kenaikan 4,49%. Pada 2025 ini tercatat Rp469,2 Miliar untuk 268 lintas dengan total kapal yang di layani sebanyak 106 kapal. Sedangkan pada 2024 lalu tercatat realisasi anggarannya sebesar Rp408,2 Miliar,” kata Aan.




















































