jpnn.com - Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah mengecam penyebaran potongan video menyesatkan yang menyerang Menteri Koordinator bidang Pangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang sedang aktif membantu penanganan bencana di Sumatra.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bagus Ardeni mengatakan serangan terhadap Zulhas tersebut bentuk polarisasi yang tidak bermoral di tengah situasi duka nasional.
Hal ini terkait beredarnya potongan video dari film dokumenter Years of Living Dangerously yang menampilkan interaksi antara aktor Hollywood Harrison Ford dan Zulkifli Hasan yang saat itu menjabat Menteri Kehutanan.
Menurut Bagus, video tersebut disebarkan tanpa konteks, tidak utuh, dan dengan narasi yang dipelintir, seolah-olah Zulhas adalah pihak penyebab bencana di Sumatra akibat kebijakan konsesi sawit di Tesso Nilo, Riau -padahal film dokumenter itu merupakan kerja jurnalistik internasional yang tidak menggambarkan satu pihak sebagai penyebab tunggal deforestasi.
"Video itu dipotong semaunya. Orang dikasih tontonan setengah menit dari dokumenter panjang terus disuruh menyimpulkan sendiri. Jelas itu menyesatkan. Pak Zulhas waktu itu menunjukkan sikap tegas, dan konteksnya sama sekali beda dengan narasi hoaks yang sekarang beredar," kata Bagus.
Menurutnya, tidak hanya video dokumenter yang dipelintir, sebuah video kedua yang memperlihatkan Zulhas turun langsung ke lokasi bencana di Sumatra juga diserang dengan tudingan bermotif politis, padahal kehadiran Zulhas dilakukan dalam kapasitas pejabat negara yang bertanggung jawab memastikan negara hadir bagi para korban.
Bagus Ardeni juga menegaskan bahwa langkah Zulkifli Hasan turun langsung ke lokasi bencana merupakan bentuk tanggung jawab moral, bukan panggung politik.
"Bangsa ini butuh pejabat yang kepekaannya lengkap. Bukan cuma hadir, tetapi benar-benar merasakan apa yang rakyat hadapi. Dan Pak Zulhas memang tipe yang responsif, dia turun tangan, bukan cuma bicara di podium," ujar Bagus.





















































