jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kecelakaan maut bus PO Cahaya Trans yang menewaskan 16 penumpang di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi perhatian serius dalam libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Buntut peristiwa tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memasifkan pengawasan terhadap aspek keselamatan angkutan umum dan pariwisata, khususnya kondisi kesehatan pengemudi dan kru armada.
“Kami melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi dan kru armada angkutan umum dan wisata,” kata Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, Jumat (26/12).
Selain pemeriksaan kesehatan, Pemkot Semarang juga mengintensifkan uji kelaikan kendaraan atau ramp check, terutama pada sistem pengereman.
Pemeriksaan ini dilakukan di sejumlah titik strategis dan rawan, antara lain Terminal Cangkiran, Terminal Gunungpati, Terminal Mangkang, Terminal Penggaron, serta pool penyedia layanan pariwisata dan agen bus AKAP-AKDP di wilayah Banyumanik.
“Untuk menjamin kenyamanan wisatawan, Dinas Perhubungan melaksanakan ramp check guna mengecek keamanan armada dan kondisi fisik kendaraan, bekerja sama dengan kepolisian dan OPD (organisasi perangkat daerah, red) terkait,” ujarnya.
Di sisi lain, Pemkot Semarang juga menyiapkan rekayasa lalu lintas bersifat situasional guna menjaga kelancaran arus kendaraan selama masa liburan Nataru.
Pengendalian lalu lintas akan difokuskan pada kawasan dengan potensi kepadatan tinggi, seperti pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran, Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Kota Lama, Goa Kreo, kawasan wisata kuliner Simpang Lima pada malam hari, serta Taman Indonesia Kaya.

















































