jpnn.com, JAKARTA - Pakar energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, mengapresiasi langkah Pertamina yang memanfaatkan sumur gas sebagai sumber listrik darurat bagi masyarakat terdampak bencana banjir di Aceh.
Menurut Fahmy, respons Pertamina tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sebagai perusahaan energi milik negara.
Dia menilai langkah tersebut patut diapresiasi karena dilakukan dalam situasi darurat ketika masyarakat membutuhkan akses energi dasar.
“Respon Pertamina dalam membuat sumur gas merupakan sebagai tanggung jawab sebagai perusahaan energi milik negara yang patut diapresiasi,” ujar Fahmy saat dihubungi, Selasa (23/12).
Dia menambahkan, keberadaan sumur gas yang dikonversi menjadi sumber listrik darurat sangat membantu masyarakat, khususnya untuk memenuhi kebutuhan penerangan di tengah kondisi infrastruktur yang rusak akibat bencana.
“Adanya sumur gas sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan listrik untuk penerangan di saat kondisi sekarang ini,” katanya.
Fahmy juga menilai langkah tersebut sebagai bentuk inovasi yang dilakukan Pertamina dalam membantu masyarakat terdampak bncana. Menurut dia, upaya tersebut menunjukkan peran aktif Pertamina dalam situasi krisis.
“Inovasi yang saat ini dilakukan Pertamina dalam membantu masyarakat yang terkena bencana,” ucapnya.





















































