jpnn.com, JAKARTA - Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadianto, menilai kehadiran Kantor Staf Presiden (KSP) di ruang dialog publik merupakan langkah yang tepat untuk menjelaskan kerja pemerintah kepada masyarakat.
Menurut Trubus, KSP berperan sebagai pelaksana komunikasi kebijakan pemerintah yang menyampaikan informasi berbasis data lapangan yang dikompilasi dari berbagai instansi terkait, mulai dari BNPB, kementerian teknis, TNI-Polri, hingga pemerintah daerah terdampak.
“Kalau KSP sebagai institusi, saya menilai sudah sesuai dengan tupoksinya. Data yang disampaikan itu berasal dari berbagai sumber resmi pemerintah dan menggambarkan kondisi empiris di lapangan,” ujar Trubus, Selasa (23/12).
Dia menambahkan, kehadiran KSP dalam dialog publik menjadi penting untuk memberikan penjelasan yang lebih sistematis mengenai apa yang sudah dan sedang dilakukan pemerintah. Sekaligus meredam kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarakat.
Meski demikian, Trubus menilai komunikasi kebencanaan akan lebih optimal jika diperluas melalui kolaborasi lintas pihak, termasuk akademisi, komunitas, dan media, agar publik memperoleh gambaran yang lebih utuh.
Dalam konteks ini, Trubus juga menyoroti peran figur komunikator pemerintah. Ia menilai Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Timothy Ivan Triyono, yang kerap hadir dalam dialog kebencanaan di berbagai stasiun televisi, telah menjalankan fungsi komunikasi pemerintah secara tepat. Penyampaian informasi dilakukan secara lugas, berbasis data, dan tidak defensif.

“Yang saya lihat, komunikasinya sudah sesuai. Data yang disampaikan jelas dan berasal dari kompilasi resmi. Itu penting dalam komunikasi krisis, karena publik membutuhkan kejelasan, bukan pembelaan,” jelas Trubus.

















































