Tafsir Al-Hajj 5: Hari Kebangkitan Bagaikan Jamur di Musim Hujan

1 day ago 26
 Hari Kebangkitan Bagaikan Jamur di Musim Hujan Dr. KH. A. Musta'in Syafi'i.

Oleh: Dr. KH. Ahmad Musta'in Syafi'ie

Rubrik Tafsir Al-Quran Aktual ini diasuh oleh pakar tafsir Dr. KH. A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir mumpuni juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Kiai yang selalu berpenampilan santai ini juga Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng.

Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca HARIAN BANGSA, surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Hajj': 5. Selamat mengaji serial tafsir yang banyak diminati pembaca.

5. Yā ayyuhan-nāsu in kuntum fī raibim minal-ba‘ṡi fa innā khalaqnākum min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma min ‘alaqatin ṡumma mim muḍgatim mukhallaqatiw wa gairi mukhallaqatil linubayyina lakum, wa nuqirru fil-arḥāmi mā nasyā'u ilā ajalim musamman ṡumma nukhrijukum ṭiflan ṡumma litablugū asyuddakum, wa minkum may yutawaffā wa minkum may yuraddu ilā arżalil-‘umuri likailā ya‘lama ba‘da ‘ilmin syai'ā(n), wa taral-arḍa hāmidatan fa iżā anzalnā ‘alaihal-mā'ahtazzat wa rabat wa ambatat min kulli zaujim bahīj(in).

Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, sesungguhnya Kami telah menciptakan (orang tua) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian (kamu sebagai keturunannya Kami ciptakan) dari setetes mani, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging, baik kejadiannya sempurna maupun tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu (tanda kekuasaan Kami dalam penciptaan). Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi, lalu (Kami memeliharamu) hingga kamu mencapai usia dewasa. Di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) yang dikembalikan ke umur yang sangat tua sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya (pikun). Kamu lihat bumi itu kering. Jika Kami turunkan air (hujan) di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta menumbuhkan berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah.

TAFSIR

Wa tara al-ardl hamidah”. Semula anda melihat bumi ini kering, tanah ini gersang dan tidak produktif. “... fa idaza anzalna ‘alaiha al-ma’ ihtazzat wa rabat wa anbatat min kull zaj bahij”. Eh.. setelah hujan turun membasahi, maka bumi itu bergerak-gerak perlahan dan memekar, “ihtazzat”. Lalu memekar, gembur, dan memuai, “wa rabat”.

Lalu menumbuhkan bermacam-macam rerumputan, tetumbuhan, pepohonan yang sangat megah nan indah menakjubkan, “wa anbatat min kull zauj bahij”. Tidak ada ciptaan Tuhan yang janggal dan tidak indah. Baik desain, bentuk maupun mode, corak maupun komposisi warna.

Paparan ayat ini adalah ajakan Tuhan kepada umat manusia, bahwa Allah SWT sangat serius dan pasti bisa membangkitkan manusia yang sudah lama mati. Jangankan ribuan tahun, miliaran tahun pun tak ada kesulitan bagi-Nya. Hal itu karena ada file yang telah disimpan secara baik dan akurat.

Dulu mereka sudah pernah hidup, lalu mati dan pasti dikubur atau terkubur di bumi ini. Siapa pun dia dan bagaimana pun bentuk prnyimpanannya. Yang mati dan dikubur tentu sangat mudah dilacak. Sedangkan yang dibakar dan abunya dilarung ke laut, atau yang terbakar hangus atau yang lebur di angkara karena kecelakaan pesawat, semua itu tak ada yang luput dari pengawasan Tuhan yang maha mengerahui. “La ya’zub ‘anh mitsqal dzarrah...”.

Selanjutnya, manusia yang diberi umur panjang tidak berarti itu anugerah dan kebaikan. Juga yang diumur pendek, tidak berarti itu murka dan keburukan. Semua adalah rahmat dari-Nya. Umur bukan ditentukan pendek dan panjang, tetapi diukur dari sisi manfaat, maslahah, barakah atau produktif.

Maka berdoalah: “Allahum barik lana fi ‘umrina”. Ya Tuhan, beri kami umur yang produktif. Meskipun berdoa umur panjang, tapi yang bermanfaat, bukan panjang-panjangan usia. Justru, usia ketuaan malah sengsara, malah kembali lemah kayak anak kecil yang tak lagi mampu bergerak sendiri dan butuh dipandu.

Rasulullah SAW umurnya 61 tahun hitungan tahun syamsiyah atau 63 tahun hitungan qamariah. Al-imam al-Syafi’iy, umurnya 54 tahun. Al-Gahzali, imam Muslim bin al-hajjaj 55 tahun, dan beberapa ulama jomblo, dikutib dalam kitab, “al-‘Ulama al-‘Uzzab”.

Salah satunya adalah imam Syibawaih, pakar ilmu Nahwu termuda, usianya hanya 28 tahun. Yang terpenting adalah prestasinya, bukan umurnya.

Ayat ini memperkuat posisi keimanan kepada hari akhir, hari kebangkitan, hari di mana semua makhluk pasti dibangkitkan kembali dari alam kuburnya.

Manusia tidak akan bisa lolos dari kehendak Tuhan ini. Selanjutnya masing-masing dihisab semua amalnya dan ditentukan balasannya, di surga atau di neraka. .. Allahumm, Qina min ‘adzabik.

Tsumm litablughu asyuddakum. Wa minkum man yuradd ila ardzal’umur likaila ya’lam min ba’d ‘ilm syai’a. 

Read Entire Article
Kabar berita |