jatim.jpnn.com, TRENGGALEK - Sat Reskrim Polres Trenggalek menangani kasus kematian tragis seorang bayi laki-laki yang diduga dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri S (34) warga Desa Terbis, Kecamatan Panggul. Aksi nekat itu diduga dipicu masalah ekonomi.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro mengatakan, kasus tersebut dilaporkan ke polisi pada Jumat (5/12) malam, setelah kepala desa setempat menerima informasi adanya bayi meninggal tidak wajar dan telah dikuburkan.
"Saat kami menerima laporan sekitar pukul 19.00 WIB, bayi itu sudah dikubur di TPU Dusun Dayu Dulur," kata Eko, Senin.
Polisi kemudian berkoordinasi dengan tim forensik untuk melakukan ekshumasi dan autopsi terhadap jenazah bayi tersebut. Hasilnya, ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik.
"Ditemukan tanda kekerasan pada leher, dada, dan kepala yang menyebabkan korban kehabisan oksigen hingga meninggal dunia," jelasnya.
Dari hasil penyelidikan, polisi mengarah kepada S yang merupakan ibu kandung korban. Setelah pemeriksaan saksi dan barang bukti, S akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Peristiwa ini pertama kali terungkap setelah seorang warga lanjut usia berinisial TM (70) menemukan jasad bayi di sebuah kebun saat mencari rumput. Bayi tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam karung putih, lalu dibawa pulang warga dan dimakamkan.
Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku melahirkan bayinya seorang diri di kebun, sekitar 15 meter dari rumahnya, pada Jumat siang.


















































