jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Ciputra Surabaya (UC) menjadi tuan rumah penyelenggaraan TrainIQA Workshop 3 dan ASEAN-QA Forum 2025, ajang penjaminan mutu pendidikan tinggi yang melibatkan lembaga-lembaga besar dari ASEAN dan Eropa.
Kegiatan internasional yang berlangsung selama lima hari itu digelar dengan dukungan penuh DAAD Jerman, bekerja sama dengan HRK (German Rectors’ Conference), University of Potsdam, ASEAN Quality Assurance Network (AQAN), European University Association (EUA), serta SEAMEO RIHED.
Forum ini diikuti peserta dari sembilan negara, yakni Indonesia, Jerman, Laos, Thailand, Filipina, Myanmar, Timor Leste, Kamboja, dan Vietnam.
Untuk TrainIQA, ada 35 peserta termasuk para trainer. Sementara ASEAN-QA Forum yang digelar pada 4–5 Desember dihadiri sekitar 75 peserta. Seluruh negara ASEAN hadir kecuali Singapura.
Head of Institutional Development and Quality Enhancement UC Lenny Rosita mengatakan forum ini menjadi ruang untuk saling berbagi wawasan dan praktik terbaik antarlembaga penjaminan mutu pendidikan tinggi se-ASEAN.
“TrainIQA merupakan pelatihan penjaminan mutu internal yang pesertanya terdiri dari pimpinan perguruan tinggi, mulai dekan hingga wakil rektor,” kata Lenny, Rabu (3/12).
Menurut dia, peserta membawa pulang proyek pengembangan mutu masing-masing setelah mendapatkan bimbingan mentor.
Lenny menambahkan, isu penjaminan mutu di Indonesia masih berhubungan dengan banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi kampus.


















































