
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) sebagai salah satu pelaku industri keuangan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Emiten dengan kode BJTM tersebut berkomitmen untuk selalu memberikan nilai tambah, baik dari peningkatan kapasitas bisnis secara linier maupun eksponensial.
Baca Juga: Nasabah Bank Jatim di Pamekasan Kehilangan Saldo Belasan Juta Rupiah, Dewan Bilang Begini
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menjelaskan di tengah iklim kompetisi industri keuangan, perseroan memiliki pemahaman bahwa entitas bisnis harus terus adaptif agar tetap relevan bagi nasabah serta pemangku kepentingan didalamnya.
"Salah satu enabler dari peningkatan bisnis secara eksponensial adalah melalui aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB). Bank Jatim sukses menjadi salah satu pionir dalam implementasi aksi korporasi KUB antar Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan 5 BPD," paparnya.
"Bank Jatim juga menjadi emiten yang secara konsisten membagikan deviden dengan historical deviden pay out dan deviden yield yang cukup besar. Rasio deviden pay out yang konsisten di angka rata-rata sebesar 58 persen dan dividen yield sebesar 11 persen. Tentu hal ini menandakan bahwa Bank Jatim juga berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional," imbuhnya.
Baca Juga: Usai Tahan Bupati Situbondo dan Kadis PUPP, KPK Kembali Periksa Sejumlah Saksi
Sebagai perusahaan publik, Bank Jatim senantiasa selalu mengimplementasikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Pertumbuhan yang berkelanjutan ini merupakan value beyond profit yang diberikan Bank Jatim sehingga dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan, masyarakat sekitar, maupun bagi pekerja sebagai main capital.
Seluruh rangkaian rencana strategis perseroan telah disusun secara komprehensif dalam rencana bisnis dan rencana korporasi bank selama 4 tahun ke depan. Visi perseroan untuk menjadi BPD No.1 di Indonesia tidak hanya meliputi sisi angka.
Namun, mampu menjadi entitas bank yang menjadi role model bagi peers-nya dengan tetap mempertahankan karakteristik sebagai mitra strategis pemegang saham utama.
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Apresiasi Kemkomdigi Ajak UMKM Malang Naik Kelas Lewat Digitalisasi
Perwujudan BPD No. 1 ini secara timeline juga dituangkan dalam corporate plan Bank Jatim dan terbagi dalam 3 fase, di antaranya foundation building, growth acceleration, market leadership.
Saat ini, Bank Jatim sudah masuk dalam fase kedua, yaitu bertumbuh lebih cepat dengan memperkuat proses bisnis inti, masuk kepada segmen kredit komersial dan intensifikasi sinergi Group BPD.
Melihat semua pencapaian Bank Jatim tersebut, maka tak heran bahwa kinerja Bank Jatim sampai saat ini masih sangat solid di tengah fluktuasi fundamental yang ada. Itu dibuktikan dengan seluruh direksi Bank Jatim yang telah kompak memborong saham perseroan untuk investasi.
Baca Juga: Wujudkan Pengelolaan Keuangan Negara yang Lebih Baik dengan Cashless Government
Hal tersebut sebagai bentuk sense of belonging serta optimisme manajemen terhadap kinerja perusahaan di tahun 2025 ini. Adapun total jumlah lembar saham yang diborong oleh Direksi Bank Jatim sebanyak 1.439.000 lembar saham
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) sebagai salah satu pelaku industri keuangan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Emiten dengan kode BJTM tersebut berkomitmen untuk selalu memberikan nilai tambah, baik dari peningkatan kapasitas bisnis secara linier maupun eksponensial.
Baca Juga: Nasabah Bank Jatim di Pamekasan Kehilangan Saldo Belasan Juta Rupiah, Dewan Bilang Begini
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menjelaskan di tengah iklim kompetisi industri keuangan, perseroan memiliki pemahaman bahwa entitas bisnis harus terus adaptif agar tetap relevan bagi nasabah serta pemangku kepentingan didalamnya.
"Salah satu enabler dari peningkatan bisnis secara eksponensial adalah melalui aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB). Bank Jatim sukses menjadi salah satu pionir dalam implementasi aksi korporasi KUB antar Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan 5 BPD," paparnya.
"Bank Jatim juga menjadi emiten yang secara konsisten membagikan deviden dengan historical deviden pay out dan deviden yield yang cukup besar. Rasio deviden pay out yang konsisten di angka rata-rata sebesar 58 persen dan dividen yield sebesar 11 persen. Tentu hal ini menandakan bahwa Bank Jatim juga berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional," imbuhnya.
Baca Juga: Usai Tahan Bupati Situbondo dan Kadis PUPP, KPK Kembali Periksa Sejumlah Saksi
Sebagai perusahaan publik, Bank Jatim senantiasa selalu mengimplementasikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Pertumbuhan yang berkelanjutan ini merupakan value beyond profit yang diberikan Bank Jatim sehingga dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan, masyarakat sekitar, maupun bagi pekerja sebagai main capital.
Seluruh rangkaian rencana strategis perseroan telah disusun secara komprehensif dalam rencana bisnis dan rencana korporasi bank selama 4 tahun ke depan. Visi perseroan untuk menjadi BPD No.1 di Indonesia tidak hanya meliputi sisi angka.
Namun, mampu menjadi entitas bank yang menjadi role model bagi peers-nya dengan tetap mempertahankan karakteristik sebagai mitra strategis pemegang saham utama.
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Apresiasi Kemkomdigi Ajak UMKM Malang Naik Kelas Lewat Digitalisasi
Perwujudan BPD No. 1 ini secara timeline juga dituangkan dalam corporate plan Bank Jatim dan terbagi dalam 3 fase, di antaranya foundation building, growth acceleration, market leadership.
Saat ini, Bank Jatim sudah masuk dalam fase kedua, yaitu bertumbuh lebih cepat dengan memperkuat proses bisnis inti, masuk kepada segmen kredit komersial dan intensifikasi sinergi Group BPD.
Melihat semua pencapaian Bank Jatim tersebut, maka tak heran bahwa kinerja Bank Jatim sampai saat ini masih sangat solid di tengah fluktuasi fundamental yang ada. Itu dibuktikan dengan seluruh direksi Bank Jatim yang telah kompak memborong saham perseroan untuk investasi.
Baca Juga: Wujudkan Pengelolaan Keuangan Negara yang Lebih Baik dengan Cashless Government
Hal tersebut sebagai bentuk sense of belonging serta optimisme manajemen terhadap kinerja perusahaan di tahun 2025 ini. Adapun total jumlah lembar saham yang diborong oleh Direksi Bank Jatim sebanyak 1.439.000 lembar saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News