Sampaikan Implementasi Retret, Bupati dan Wabup Kumpulkan Kades se-Gresik untuk Bersinergi

9 hours ago 3

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Fandi Akhmad Yani dan Wabup Asluchul Alif mengumpulkan kepala desa se-Kabupaten Gresik di Aula Mandala Bhakti Praja, Selasa (4/3/2025).

Pertemuan itu diadakan dalam rangka implementasi hasil retret yang baru diikuti Bupati dan Wabup. Langkah ini sebagai upaya menyelaraskan langkah dan memperkuat sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, dan desa dalam mendorong kemajuan Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Respons Wakil Ketua DPRD Gresik soal Pembangunan Kolam Retensi di Balongpanggang

Bupati menegaskan komitmen untuk menyamakan satu langkah dan ritme kebersamaan demi mewujudkan Gresik Baru Lebih Maju.

Ia terinspirasi dari pengalaman retret di Magelang Bupati menyoroti pentingnya peran desa sebagai penggerak utama pembangunan daerah.

"Desa memiliki peran vital dalam kemajuan daerah. Maka, kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci, agar setiap kebijakan yang digulirkan, baik dari pusat maupun daerah, bisa diterjemahkan hingga tingkat desa," kata Bupati Yani.

Baca Juga: Tinjau Dapur Umur Korban Banjir, Bupati Gresik Tegaskan Bakal Bangun Kolam Retensi di Balongpanggang

Sejumlah isu strategis dibahas dalam pertemuan ini. Antara lain, ketahanan pangan dan harga gabah.

Bupati menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan dengan menetapkan harga minimal gabah sebesar Rp6.500 agar petani sejahtera, dan sawah tadah hujan akan didata dan diusulkan ke pemerintah pusat untuk dikembangkan menjadi lebih produktif.

Kemudian, Bupati menyampaikan terkait efisiensi anggaran. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat. Ia mengingatkan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran desa, memastikan setiap rupiah benar-benar berdampak bagi masyarakat.

Baca Juga: Kolaborasi PTFI dan Pemkab Gresik Tingkatkan Daya Saing UMKM

Selanjutnya, stabilisasi harga Kebutuhan pokok. Bupati meminta kepala desa turut aktif memantau harga kebutuhan pokok di pasar, agar tidak terjadi lonjakan harga yang membebani masyarakat.

Selain itu, terkait pengelolaan sampah berbasis desa. Bupati mendorong agar setiap desa memiliki TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle untuk mengurangi sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.

"Juga kolaborasi desa dan Baznas Gresik kami mengajak pemerintah desa untuk bersinergi dengan Baznas Gresik melalui pembentukan UPZ atau Unit Pengumpul Zakat di desa-desa, sebagai bentuk penguatan ekonomi umat dan dukungan bagi masyarakat kurang mampu," pungkasnya.

Baca Juga: MBG Tak Kunjung Terealisasi, Pemkab Sampang Akui Terkendala Lembaga Penyalur

Sementara itu, Wabup menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri oleh Bupati dan Wakil Bupati. Melainkan membutuhkan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat.

"Tidak mungkin kami berdua berjalan sendiri. Kolaborasi adalah kunci. Program-program yang kita jalankan harus linier, mulai dari tingkat desa, kabupaten, hingga nasional," katanya.

Ia juga menambahkan empat fokus utama yang menjadi perhatian. Antara lain, dukungan terhadap program atau Makan Bergizi Gratis dalam hubungannya dengan menggerakkan perekonomian lokal.

Baca Juga: Bupati Yani dan Wabup Alif Ikuti Retret, Siapkan Nawa Karsa untuk Bangun Gresik

Berikutnya, penanggulangan banjir akibat luapan Kali Lamong dan Bengawan Solo baik itu berupa pembangunan kolam retensi maupun relokasi sebagai solusi jangka panjang bagi masyarakat terdampak.

Program lain yang menjadi fokus adalah peningkatan infrastruktur, meliputi eks jalan penghubung desa, sekolah, dan puskesmas, dengan tujuan agar pelayanan publik semakin optimal.

"Terakhir, kami menekankan penguatan kolaborasi antar wilayah aglomerasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan regional," katanya.

Baca Juga: Alkusani Pensiun, Edi Hadi Siswoyo Jabat Plt Dirut PD Bank Gresik

Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman menyampaikan bahwa kegiatan bersama kepala desa semacam ini akan dilakukan secara berkala.

"Pertemuan ini menjadi ruang diskusi dan penyamaan visi. Ke depan, kami akan mengagendakan pertemuan serupa agar komunikasi antara pemerintah daerah dan desa semakin solid," tutup Sekda. (hud/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |