KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Aksi nyata Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema gaya hidup berkelanjutan di SMAN 2 Batu berlangsung meriah. Beragam menu disajikan siswa kelas X dalam ajang festival pangan nonberas yang berlangsung di aula sekolah, Jumat (7/2/25).
Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 6-7 Februari, dengan diawali seminar mini P5 bertema gaya hidup berkelanjutan dengan topik merajut ketahanan pangan. Kegiatan ini diisi presentasi terkait ketahanan pangan dengan segala permasalahan dan solusinya yang ditawarkan oleh siswa kelas X.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Ngrambe Pantau Pemanfaatan Pekarangan Rumah untuk Pertanian
Di hari kedua, setiap kelas menampilkan menu pangan nonberas dengan beragam olahan yang ditawarkan. Menu-menu yang disajikan mendapat apresiasi dari dewan guru hingga dosen Fakultas Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Menurut Waka Kurikulum SMAN 2 Batu, Wiwik Sugiarti, aksi nyata P5 dengan tema merajut ketahanan pangan ini merupakan upaya kecil perwujudan komitmen sekolah untuk menjadi bagain dari solusi ketahanan pangan.
"Kami ingin memberikan pemahaman sejak dini kepada siswa bahwa kebutuhan pangan itu tidak selalu beras. Masih banyak bahan pangan lainnya sebagai pengganti beras," ujar Wiwik Sugiarti.
Baca Juga: Lewat Program Jaksa Sahabat Tani, Pemkab Gresik, Kejati Jatim dan Petrokimia Dukung Ketahanan Pangan
Ia menuturkan, perubahan cuaca maupun adanya bencana secara tidak langsung akan memengaruhi ketahanan pangan, tidak hanya di tingkat lokal, regional, dan nasional tetapi juga di tingkat global.
"Dengan memahami kondisi atau faktor yang memengaruhi ketahanan pangan tersebut, siswa diharapkan memiliki solusi atas persoalan itu," terangnya.
Wiwik menambahkan, untuk mendukung kegiatan P5 ini, pihak sekolah memberi fasilitas melalui kerjasama dengan Fakultas Agroteknologi UMM. Sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut, pihak sekolah mengajak seluruh siswa kelas X melakukan kunjungan ke Fakultas Agroteknologi untuk melihat dari dekat cara pembuatan pupuk organik, cara menanam tanaman organik, dan cara memeliharanya.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Krian Bagikan Bibit Jagung dan Pupuk ke Gapoktan
"Intinya, dari kegiatan proyek ini bagaimana siswa nantinya gemar menanam bahan pangan dan memelihara hewan untuk kebutuhan pangan, seperti ikan dan ayam. Kebetulan di sekolah ini anak-anak memelihara ikan lele," ungkapnya.
Sementara itu, Azahra Arthania, siswa kelas X-3 menuturkan, menu yang disajikan dalam ajang festival pangan nonberas itu diantaranya hasil panen sendiri di sekolah seperti kentang, ubi, jahe, dan ikan lele.
"Kami senang ikut festival ini, karena kami bisa menyajikan menu yang bahannya dari hasil panen sendiri selama empat bulan di sekolah," katanya.
Baca Juga: Manfaatkan Lahan Kosong untuk Ketahanan Pangan, Lapas Kelas II B Ternak Ikan Lele
Sementara itu, Sekretaris Prodi Agroteknologi UMM, Ervan Deni Septia, mengapresiasi kegiatan festival pangan nonberas ini. Menurutnya, apa yang ditampilkan siswa dalam festival ini sudah baik dan kreatif.
"Jika dibandingkan dengan mahasiswa, kualitas menu yang ditampilkan siswa sudah setara," ungkapnya.
Ditambahkan, sejak Fakultas Agroteknologi UMM bekerja sama dengan SMAN 2 Batu. Pihak fakultas telah memberikan penyuluhan teknologi pengolahan kompos cair dan budidaya tanam secara organik.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Kapolres Ngawi Ajak Bhayangkari Manfaatkan Pekarangan Rumah
Berdasarkan hasil produksi kompos cair yang dibuat siswa, kualitas tanaman yang menggunakan kompos cair lebih bagus dibanding menggunakan pupuk kimia. (asa/msn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News