Pemilik Warkop di Stadion Gelora Bangkalan Ngamuk, Tuding Petugas Tak Adil saat Warungnya Dirobohkan

1 month ago 18
Pemilik Warkop di Stadion Gelora Bangkalan Ngamuk, Tuding Petugas Tak Adil saat Warungnya Dirobohkan Sumideh saat memprotes petugas yang dituding tak adil saat menggusur warkop miliknya di area SGB

BANGKALAN,BANGSAONLINE.com - Aksi protes oleh ibu-ibu pemilik Warung Kopi (Warkop) di area Stadion Gelora Bangkalan () warnai penggusuran yang dilakukan petugas gabungan.

Perempuan yang diketahui bernama Sumideh itu, tiba-tiba teriak-teriak meminta petugas adil dalam melakukan aksi penggusuran.

Baca Juga: Diduga Jual Miras dan Sediakan Wanita Penghibur, Warkop di Area Stadion Gelora Bangkalan Dirobohkan

Kemarahan pemilik warkop tersebut meledak ketika petugas batal merobohkan warkop yang berdiri di area belakang . Sementara miliknya, sudah rata dengan tanah.

"Kalau mau dirobohkan, harus adil, deretan sini harus diroboh juga. Di sini yang dianggap jadi biang masalah, jual miras dan sediakan pelacur," teriaknya ditengah kerumunan sambil menunjuk deretan kios di belakang stadion, Senin (3/2/2025).

Menurutnya, sebelum adanya warung di area belakang stadion. Ia, dan sejumlah warkop di selatan, utara dan depan stadion berlangsung adem ayem tanpa ada masalah.

Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan Rencanakan Pengembangan KEK Maritim di Kawasan Pesisir

Tak hanya itu lanjut Sumideh, warkop di area belakang Stadion juga sering ada keributan antar pengunjung yang sedang terpengaruh alkohol.

"Baru ketika ada warung di sini (belakang stadion) ada warkop miras dan perempuannya. Kalau memang mau digusur, harusnya digusur juga karena dari sini sarangnya," jelasnya.

Sementara Asisten 1 bidang Perekinomian , Ismed Efendi mengungkapkan batalnya penggusuran warkop di area belakang stadion, dikarenakan masa kontrak yang masih belum habis.

Baca Juga: Jadi Transit PSK, DPRD Rekomendasikan Penutupan Warung di Lingkungan SGB

"Disana kontraknya masih ada, jadi tidak bisa digusur. Nanti pasti akan digusur juga, lalu semuanya akan direlokasi dan ditata ulang dengan catatan mematuhi aturan dan tidak menjadi sarang maksiat," katanya. (fat/uzi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |