SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seiring dengan berkembangnya bidang industri, permasalahan pada sistem industri pun semakin kompleks. Hal itu mendorong guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Nurhadi Siswanto, ST, MSIE, PhD, dalam mengkaji lebih dalam mengenai bidang ilmu simulasi sistem untuk mengatasi permasalahan dalam industri.
Dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri itu melakukan penelitian yang berfokus pada pemodelan suatu sistem untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih kompleks dalam industri. Model sistem dibagi menjadi dua, yakni deterministik dan stokastik.
Baca Juga: Lagi, ITS Boyong Dua Penghargaan Kinerja Keuangan dari Kemenkeu
“Model stokastik memiliki parameter yang tidak tetap, sehingga penerapan model sederhana tidak lagi dapat menyelesaikan solusi secara optimal,” jelasnya.
Mengatasi hal itu, Nurhadi menawarkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan industri menggunakan model simulasi sistem industri. Ia menjelaskan, model ini memanfaatkan model komputer dalam meniru sebuah sistem yang dinamis.
“Dengan cara tersebut, kita dapat memperbaiki sebuah sistem tanpa mengubah sistem yang sebenarnya,” tuturnya.
Baca Juga: ITS Buka Suara Soal Izin Pengelolaan Tambang Perguruan Tinggi
Alumnus University of New South Wales itu menambahkan, model simulasi lebih menguntungkan karena risiko yang terjadi saat menggunakan model trial and error dapat dihindari.
“Karena tidak adanya perubahan pada sistem yang sebenarnya, sehingga tidak ada kerusakan yang ditimbulkan atau menghentikan operasi,” kata Nurhadi.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, metode simulasi sistem industri seringkali digunakan dalam bidang Riset Operasional dan Ilmu Manajemen. Nurhadi memaparkan, permasalahan yang diselesaikan dengan metode ini perlu disesuaikan dari sisi kompleksitas masalahnya maupun perkembangan teknologi komputasi.
Baca Juga: ITS Duduki Peringkat Pertama di Indonesia versi Edurank
“Hal itulah yang membuat kebaruan keilmuan berkembang dengan penerapan metode ini,” ungkapnya.
Untuk mengembangkan kebaruan risetnya, lelaki kelahiran Magetan ini menggunakan metode simulasi sistem industri dalam mengevaluasi prosedur alokasi dermaga di pelabuhan. Ia mengembangkan model simulasi Discrete Event Simulation (DES) baru yang dapat membantu pelabuhan dalam mengoptimalkan penggunaan dermaga, mengurangi waktu tunggu kapal, dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, dalam meningkatkan kontribusi risetnya, Nurhadi juga aktif memberikan pendampingan dalam memecahkan masalah industri di tingkat pemerintah hingga masyarakat. Berkat kontribusinya itu, ia ditunjuk sebagai Ketua Umum Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) periode 2023-2026.
Baca Juga: Gandeng ITS, Pemprov Jatim Pantau Pola Tanah Gerak di Purwodadi Pasuruan
Melalui berbagai upaya tersebut, Nurhadi menuturkan bahwa riset yang dilakukannya turut membantu pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 9 dan 12. Ia turut berharap riset yang dilakukannya dapat berkontribusi luas untuk menyelesaikan permasalahan dalam industri.
“Semoga melalui metode ini, industri di Indonesia dapat berkembang dan mampu mengurangi berbagai risiko permasalahan kedepan,” tutupnya. (msn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News