Respons Persoalan HET Pupuk Subsidi, Ketua DPRD Tuban Sebut Petani Bisa Lapor Jika Ada Penyelewengan

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Tuban, Sugiantoro, angkat bicara terkait persoalan pupuk subsidi yang terjadi. Hal tersebut menyusul dengan adanya beberapa kasus pupuk subsidi yang terjadi, baik itu di ranah alokasi, distribusi, dan juga harga di atas HET (harga eceran tertinggi).

Seperti di Desa Mander, Kecamatan Tambakboyo, beberapa waktu lalu yang sudah berujung damai. Di mana sebelumnya ada petani yang tidak menerima jatah alokasi pupuk dan harga jual di atas HET.

Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Ungkap Kasus Dugaan Penyelewengan Pupuk Subsidi di Bancar

Terbaru, ada dugaan kasus penyelewengan pupuk subsidi jenis urea dan phonska di Desa Latsari, Kecamatan Bancar, yang diungkap Satreskrim Polres Tuban.

Melihat fenomena tersebut, Sugiantoro meminta semua pihak terkait untuk bersama-sama mengawasi dan mengawal pupuk subsidi di Bumi Wali. Apalagi, Tuban merupakan kabupaten yang mendapatkan jatah alokasi pupuk subsidi paling tinggi di Jawa Timur.

"Pertama langkah preventif harus dilakukan secara terus menerus. Kemudian menggencarkan edukasi kepada petani, kios, dan pihak terkait mengenai pentingnya mematuhi HET," ucapnya, Kamis (27/2/2025).

Baca Juga: Polemik Kecurangan Jatah Pupuk Subsidi Petani Desa Mander Tuban Berbuah Mediasi, Ini Hasilnya

Selain itu, lanjut Sugiantoro, pengawasan harus diperkuat untuk memastikan pupuk bersubsidi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah tidak dilanggar demi melindungi kepentingan petani.

"Distribusi dan harga pupuk ini harus diawasi bersama. Jangan sampai ada penyelewengan guna melindungi petani," katanya.

Ia juga berpesan kepada seluruh petani agar berani melapor atau menginformasikan ke pemerintah daerah setempat, atau dewan jika ada pelanggaran terkait pupuk subsidi.

Baca Juga: Petani asal Desa Mander Laporkan Kios Pupuk Subsidi ke Polres Tuban Atas Dugaan Kecurangan

"Jika memang ada pupuk yang harganya di atas HET atau tidak mendapat jatah pupuk sesuai alokasi, silahkan petani bisa lapor ke kita," pungkasnya. (coi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News