Sumur Warga Plosolor Kediri Tercemar Limbah, Dewan Undang Masyarakat dan Pihak Terkait

20 hours ago 7
Sumur Warga Plosolor Kediri Tercemar Limbah, Dewan Undang Masyarakat dan Pihak Terkait Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri, Totok Minto Leksono, saat memberi keterangan kepada wartawan. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Komisi III DPRD Kabupaten Kediri mengundang warga Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, yang air sumurnya tercemar dalam RDP atau rapat dengar pendapat, Selasa (15/4/2024).

Selain warga terdampak pencemaran, dewan juga mengundang managemen PT SGN (Sinergi Gula Nusantara) MKSO Tebu Kebun Dhoho, dan Dinas Lingkungan Hidup serta pihak terkait lainnya.

RDP dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri, Totok Minto Leksono, serta dihadiri oleh anggota lainnya.

Ia mengatakan, acara dengar pendapat ini sengaja dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat di Desa Ploso Lor Kecamatan Plosoklaten yang air sumurnya diduga tercemari limbah berbahaya.

"Setelah Rapat Dengar Pendapat ini, kami merencanakan untuk melakukan peninjauan ke lapangan. Untuk waktunya masih dikonsultasikan dengan Pimpinan," ucapnya.

Dalam RDP ini, pihaknya mendengarkan keterangan dari warga terdampak, pihak perkebunan dan Dinas Lingkungan Hidup.

"Dari keterangan tadi diketahui, bahwa pihak DLH telah menurunkan Tim untuk mengambil sampel air dan tanah. Kemudian pihak Kebun Dhoho juga sudah menyalurkan bantuan air bersih untuk keperluan warga," kata Totok. 

Untuk hasil tes laboratorium, dari keterangan Dinas Lingkungan Hidup, menurut Totok masih harus menunggu sekitar 2 Minggu lagi

Sebelumnya, Kepala DLH Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, menyatakan pihaknya telah melakukan pengambilan sampel air dan tanah di 12 titik lokasi. 

Tujuh titik di antaranya berada di sumur milik warga yang dilaporkan tercemar, sementara sisanya berada di luar lokasi terdampak sebagai pembanding.

“Sampel kami ambil dari titik-titik yang diduga tercemar dan yang tidak tercemar, sebagai bahan komparasi. Semua sampel diuji di laboratorium yang sudah terakreditasi, sehingga hasilnya dipastikan valid,” ucap Putut.

Selain air, lanjut Putut, Tim DLH juga mengambil sampel tanah dari sekitar area pembuangan limbah milik salah satu pabrik gula (PG) di wilayah tersebut. 

Kandungan yang diuji antara lain zat berbahaya seperti besi (Fe), mangan (Mn), dan parameter pencemaran lainnya sesuai dengan baku mutu lingkungan.

Meski sumber pencemaran belum dapat dipastikan, menurut Putut, pihak pabrik gula (PT SGN, Kebun Dhoho) menunjukkan itikad baik dengan bersedia menyediakan droping air bersih bagi warga terdampak.

“Walau hasil laboratorium belum keluar, pihak perkebunan sudah siap menyalurkan air bersih. Sementara itu, kami dari Pemkab juga telah berkoordinasi untuk menjadwalkan droping air bersih secepatnya,” kata Putut.

Ia menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil pengujian laboratorium untuk memastikan zat pencemar dan sumbernya. DLH berkomitmen untuk transparan dalam penanganan kasus ini serta mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Atas dugaan pencemaran air dan tanah di Desa Ploso Lor Kecamatan Plosoklaten, DLH Kabupaten Kediri langsung bergerak cepat dengan mengambil sampel di beberapa titik untuk memastikan kondisi lingkungan yang terdampak. (uji/mar)

Read Entire Article
Kabar berita |