Tafsir Al-Anbiya' 100-103: Surga yang Super Close

3 days ago 12
Tafsir Al-Anbiya Dr. KH. A. Musta'in Syafi'i.

Oleh: Dr. KH. Ahmad Musta'in Syafi'ie

Rubrik Tafsir Al-Quran Aktual ini diasuh oleh pakar tafsir Dr. KH. A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir mumpuni juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Kiai yang selalu berpenampilan santai ini juga Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng.

Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca HARIAN BANGSA, surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Anbiya': 100-103. Selamat mengaji serial tafsir yang banyak diminati pembaca.

100. Lahum fīhā zafīruw wa hum fīhā lā yasma‘ūn(a).

Mereka merintih dan menjerit di dalamnya (neraka) dan mereka di dalamnya tidak dapat mendengar (apa pun).

101. Innal-lażīna sabaqat lahum minnal-ḥusnā, ulā'ika ‘anhā mub‘adūn(a).

Sesungguhnya orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik untuk mereka dari Kami, mereka akan dijauhkan (dari neraka).

102. Lā yasma‘ūna ḥasīsahā, wa hum fīmasytahat anfusuhum khālidūn(a).

Mereka tidak mendengar bunyi desis (api neraka) dan mereka kekal dalam (menikmati) semua yang mereka inginkan.

103. Lā yaḥzunuhumul-faza‘ul-akbaru wa tatalaqqāhumul-malā'ikah(tu), hāżā yaumukumul-lażī kuntum tū‘adūn(a).

Kejutan yang dahsyat (hari Kiamat) tidak membuat mereka sedih dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.”

TAFSIR

Melanjutkan pemberitaan terkait keadaan di neraka, di mana penyembah selain Allah dan yang disembah sama-sama ada di dalam neraka. Berhala sesembahan itu justru menjadi bahan bakar yang menghancurkan dan lebih menyakitkan.

Lalu, pada ayat ini diberitakan perbandingannya, yaitu keadaan orang-orang beriman yang ada di surga. Mereka mendiami al-husna, tempat yang super mewah yang isinya hanya kenikmatan yang sangat bervariasi, jauh dari neraka sehingga sangat eksklusif dan pribadi.

Meskipun dikatakan bahwa neraka itu tempat siksaan yang sangat bising, sangat gaduh dan sangat memekakkan pendengaran akibat jeritan dan tangisan penghuninya, tetapi itu semua tidaklah sampai kedengaran mereka yang ada di surga yang tengah asyik dan bersenang-senang.

Kondisi seperti ini berjalan terus menerus dan abadi, selalu fresh dan menarik, tidak ada bosan dan tidak ada jenuh sehingga membuat penikmatnya tertarik dan selalu tertarik. Tidak pernah istirahat karena kelelahan, bahkan tiada kantuk apalagi tidur. “La yasma’un hasisaha wa hum fima isytahat anfusuhum khalidun”.

Tidak pernah ada perasaan susah ataupun kecewa, tak pernah bersedih apalagi cemas. Hal itu karena para malaikat selalu mendampingi dan menyapa dengan ramah dan menyenangkan.

Mereka siap melayani setiap saat dengan cepat dan tuntas. Bahkan selalu memantapkan hati penghuni surga, bahwa layanan super istimewa inilah sesungguhnya yang dulu sudah dijanjikan. “ hadza yaumukum al-ladzi kuntum tu’adun”.

Read Entire Article
Kabar berita |