Wamen Dikdasmen Hadiri Tabligh Akbar PD Muhammadiyah Kabupaten Kediri

11 hours ago 5
Wamen Dikdasmen Hadiri Tabligh Akbar PD Muhammadiyah Kabupaten Kediri Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq di acara tabligh akbar. Foto: Muji Harjita/BANGSAONLINE

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq, menghadiri acara Tabligh Akbar dan Halal bihalal yang digelar Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Kediri, di Convention Hall SLG, Kecamatan Ngasem, Minggu (27/4/2025).

Saat menyampaikan tausyiah pada acara tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) RI yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah itu, mendorong Muhammadiyah untuk aktif menciptakan masyarakat berilmu.

Fajar menjelaskan, kehadirannya di Kediri ini, merupakan proses tarbiyah secara kolektif, atau dengan kata lain, bahwa saat ini, pendidikan itu idealnya tidak hanya diikuti oleh anak usia sekolah, tapi bisa sebagai pembelajaran oleh berbagai lapisan masyarakat.

Menurut Wamen Dikdasmen, majunya suatu pendidikan di daerah itu perlu didukung oleh kolaborasi dari berbagai pihak.

Khususnya, hingga sekarang, pendidikan kemuhamadiyahan telah hadir di tengah masyarakat yang mengusung konsep modern, dan berpikir ke masa depan, atau futuristik.

"Salah satu meningkatnya kualitas hidup adalah dari meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Tentu masih ada kekurangan, tapi kami berupaya menjawab tantangan dan kami juga ingin bahwa bisa membuat perundang-undangan yang inklusif dan bisa mengayomi semua golongan masyarakat, sehingga tidak boleh ada masyarakat yang terdholimi," katanya.

Ia mencontohkan, sewaktu berkunjung di Tapanuli Selatan ada budaya masyarakat yang baik, di mana mereka mementingkan pendidikan untuk anak cucunya hingga SMA. Mereka lebih memilih menahan gaya hidup mewah, demi memberi pendidikan anak mereka.

"Jangan mementingkan casing atau penampilan di luar, misal gaya hidup mewah, mobil dan motornya (selalu) ganti, tapi sekolah anak-anaknya terbengkalai. Jika bapak ibu lulusan SD, maka idealnya bisa menyekolahkan anak minimal lulus SMA atau S1,"terangnya.

Selain itu, Fajar juga mengumumkan inovasi kurikulum di tingkat dasar. Mulai tahun ajaran mendatang, mata pelajaran Coding dan Artificial Intelligence (AI) akan diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan bagi siswa mulai kelas 4 SD.

Menurut Fajar, persiapan kurikulum sudah hampir rampung dan akan segera diumumkan oleh Menteri Pendidikan. Pelaksanaan akan dimulai pada tahun ajaran ini, namun bersifat opsional, bergantung pada kesiapan masing-masing sekolah.

"Karena sifatnya pilihan, sekolah yang merasa siap secara infrastruktur, seperti komputer dan tenaga pengajar dapat mengajukan diri," jelasnya.

Wakil Bupati Optimis

Sedangkan, Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa yang hadir mewakili Bupati dalam sambutannya mengatakan, pemerintah daerah sangat optimis, bahwa kehadiran Muhamadiyah telah menjadi pelopor pendidikan di Indonesia, termasuk di kabupaten Kediri, yang telah berkontribusi dengan mendirikan sekolah (dan Perguruan Tinggi) yang berkualitas.

Dewi menganggap bahwa program Pemerintah Pusat dengan Sekolah Rakyatnya, sebenarnya sudah dilakukan di Kabupaten Kediri.

"Kita sudah punya Boarding School SMA Dharma Wanita di Pare yang bisa dikembangkan menjadi sekolah rakyat, dan diharapkan dalam pengembangannya Muhammadiyah bisa ikut berkontribusi," kata Dewi.

Tak hanya itu, Dewi menyebut, pada saat Pandemi, Muhammadiyah juga terbukti menjadi garda depan untuk memberikan layanan publik yang nyata dan mendukung kesehatan di Kediri. Hal ini sesuai dengan misi untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

"Di sisi lain, di dunia pendidikan saya juga menyampaikan kepada Pak Wamen Dikdasmen, bahwa saat ini Pemkab Kediri juga sedang meningkatkan kesejahteraan bagi

17.000 guru Madin, dan TPQ yang itu diharapkan dapat bisyaroh. Semoga ini bisa terealisasi segera pada masa mendatang," katanya.

Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kediri, Ikhwan Nur Hadi, menyampaikan, bahwa Muhammadiyah itu dalam sejarahnya selalu bersinergi dengan pemerintah dari pusat sampai ranting/desa. 

Menurut Ikan, program pemerintah tidak akan terlaksana, jika tidak dibantu oleh Ormas dan PDM di daerah.

"Salah satu program pemerintah yang viral adalah ketahanan pangan, swasembada pangan dan ada ustadz kita yang menginisiasi Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di mana ini gerakan bersama antar umat beragama. Karena ada hal yang tidak bisa diselesaikan pemerintah tapi bisa diselesaikan ormas, dan sebaliknya pula. Jadi mari setelah gerina ini masuk di daerah kita, maka kita ikut menyukseskan Program Gerina ini," kata Ikhwan. (uji/van)

Read Entire Article
Kabar berita |