Demam Tinggi Juga Ditanggung BPJS Kesehatan, Berikut Pengalaman Warga Magetan

2 months ago 29

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Banyak masyarakat belum mengetahui bahwa demam tinggi juga termasuk dalam layanan yang ditanggung oleh Kesehatan. 

Lita Purnamasari, warga Desa Ngujung, Kecamatan Maospati, Magetan, membagikan pengalamannya saat menggunakan program atau Jaminan Kesehatan Nasional untuk berobat ke Puskesmas setelah mengalami flu dan demam tinggi.

Baca Juga: Mobile JKN: Ketahui Risiko Dini Penyakit Kronis dengan Skrining Riwayat Kesehatan

Beberapa waktu lalu, ia datang ke puskesmas setelah dua hari mengalami demam yang tak kunjung reda. Berkat kepesertaannya dalam program , Lita bisa langsung mendapat pemeriksaan tanpa biaya tambahan.

"Sudah dua hari saya meriang dan demam tinggi, jadi saya segera ke puskesmas. Setelah diperiksa, saya diberi obat dan diperbolehkan pulang. Jika dua hari lagi belum sembuh, saya diminta kembali untuk cek laboratorium,” katanya.

Kesehatan memastikan peserta bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas yang bekerja sama, baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Dengan begitu, peserta tidak perlu khawatir soal biaya pengobatan.

Baca Juga: Warga Tajinan Malang ini Bersyukur Terlindungi dengan Program JKN

Lita, yang terdaftar sebagai peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), mengapresiasi pelayanan di Puskesmas Ngujung. Menurutnya, tenaga medis tetap sigap melayani tanpa membedakan pasien umum dan peserta .

"Saya pakai antrean online lewat aplikasi Mobile , jadi tinggal menunggu dipanggil. Proses pemeriksaan, termasuk cek suhu dan tekanan darah, sangat cepat dan nyaman,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengikuti prosedur Kesehatan agar biaya pengobatan bisa ditanggung sepenuhnya. Kini, peserta bisa berobat cukup dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital di aplikasi Mobile .

Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Serahkan Santunan JKM kepada Keluarga Almarhum Sukati

“Yang penting, pastikan kepesertaan tetap aktif agar bisa digunakan kapan saja,” tuturnya.

Di akhir perbincangan, Lita mengajak peserta untuk tertib membayar iuran agar program ini terus berjalan dan membantu lebih banyak orang.

"Sebagai ibu rumah tangga, saya pastikan iuran selalu dibayar tepat waktu. Walaupun jarang dipakai, saya bersyukur karena itu berarti saya sehat. Saya juga percaya bahwa dengan membayar iuran, saya turut membantu peserta lain yang lebih membutuhkan. Itulah makna gotong royong dalam Program ,” pungkasnya. (fer/mar)

Baca Juga: Mesin Motor Curian Susah Distater, Residivis ini Diamankan saat Hendak Maling di RS Siloam Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |