Jalin Kerja Sama dengan Bulog, Pemkab Tuban Siap Serap Gabah Hasil Panen Petani

9 hours ago 4

TUBAN,BANGSAONLINE.com - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menggelar Sosialisasi Penyerapan Gabah/Beras Petani oleh di Aula Dewi Sri, Kamis (30/01/2025).

Kerja sama antara dan ini dalam menyerap gabah para petani diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Tuban.

Baca Juga: WhatsApp Milik Sekda Tuban Dibajak, Kirim Malware Undangan Pernikahan dan Ubah Pengaturan Grup

Sosialisasi yang berlangsung dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tuban, Endro Budi Sulistyo diikuti Pimpinan Kantor Cabang Perum Bojonegoro, perwakilan Gapoktan dan penyuluh pertanian.

Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto menjelaskan kebijakan tersebut sebagai tindak lanjut instruksi Menteri Pertanian ini agar menyerap sebanyak mungkin gabah dan beras milik petani.

Langkah tersebut bertujuan untuk menekan impor beras dari luar negeri.

Baca Juga: Dukung Pemberantasan Narkoba, Pemkab Hibahkan Dana Rp250 Juta kepada BNN Kabupaten Tuban

Eko Julianto menjelaskan forum ini menjadi wahana untuk membuat kesepakatan bersama untuk meningkatkan nilai tambah petani. Sekaligus, mencari cara untuk menggugah gairah generasi muda untuk bertani.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, jumlah petani di kabupaten Tuban mengalami penurunan hingga 13 persen. Kondisi tersebut disebabkan citra yang melekat pada profesi petani cenderung rugi.

"Harapannya, langkah yang akan diambil dapat meningkatkan kesejahteraan profesi petani sehingga banyak anak muda antusias untuk bertani,” ungkapnya.

Baca Juga: Kejari Tuban Awasi Pendistribusian dan Penjualan Pupuk Subsidi

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Tuban, Endro Budi Sulistyo menyatakan pemerintah pusat menargetkan dapat menyerap beras dari petani hingga 3 juta ton.

Karenanya, diharapkan mendukung program pemerintah dengan menjual gabahnya ke .

“Dengan menjual hasil pertanian ke , petani akan mendapat harga yang lebih tinggi dibandingkan saat dijual ke tengkulak,” terangnya.

Baca Juga: Perum Bulog: Stok Beras Pemerintah Capai 2,03 Juta Ton

Lebih lanjut, bersama akan melakukan pemetaan wilayah pertanian. Nantinya, setiap kecamatan akan mendapat target jumlah gabah yang akan diserap.

Selain itu, untuk menjamin kualitas, akan memberikan edukasi kepada petani mengenai standardisasi hasil pertanian yang bisa diterima . Juga ditetapkan harga beli yang bisa menguntungkan petani.

Endro Sulistyo menjelaskan, berupaya menjaga ketahanan pangan. Upaya tersebut diwujudkan dengan perluasan area tanam, pengembangan inovasi alsintan, dan peningkatan kesejahteraan petani.

Baca Juga: Bulog Kediri Siap Beli Gabah/Beras Sesuai HPP

Di kesempatan yang sama, Pimpinan Kancab Bojonegoro, Ferdinan Dharma Atmaja meminta petani menjaga kualitas pertaniannya.

Hasil pertanian dapat dijual ke melalui SPP di Bojonegoro atau melalui mitra yang tersebar di beberapa kecamatan.

“Perum akan membeli Gabah Kering Panen dengan harga minimal 6.500 rupiah per kilo,” jelasnya.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Belum Ada di Tuban, ini Penyebabnya

Ferdinan mendorong Gapoktan untuk bermitra dengan Perum . Ia berpesan agar Gapoktan yang hadir dapat menyebarluaskan informasi yang didapat ke petani di wilayah masing-masing.

“Dengan demikian, target 3 juta ton beras yang harus diserap dari petani dapat tercapai dan ketahanan pangan dapat terwujud,” tutupnya. (coi/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |