Kolaborasi Mendikdasmen Bersama Muslimat NU: Kuatkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

2 months ago 20

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, hadir di tengah ribuan jamaah sebagai narasumber dalam sidang pleno di Asrama Haji, Kamis (13/2/2024).

Dalam kesempatan ini Mu’ti, menegaskan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan untuk mendukung penguatan pendidikan karakter bagi anak usia dini (PAUD).

Baca Juga: Mendes Yandri: Pemangkasan Anggaran Negara Tak Pengaruhi Dana Desa dan Gaji Pendamping Desa

Karena dalam kesempatan ini turut digelar penandatanganan yang dilakukan oleh Menteri Dikdasmen, Abdul Mu'ti, bersama Ketua Umum PP , .

"Kami tadi sudah tandatangani bersama Ibu Ketua Umum PP Muslimat, untuk kerjasama di bidang pendidikan anak usia dini, serta program-program lain yang berkaitan dengan penguatan pendidikan karakter," tegas Mu’ti.

Baca Juga: Menkop Ajak Muslimat NU Kuatkan Peran Koperasi Bagi Pemerataan Ekonomi

ini akan segera ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk pelaksanaan kerja riil di lapangan.

Kerja-kerja strategis penting dilakukan dengan melibatkan karena terutama mengelola ribuan lembaga pendidikan.

Pihaknya optimistis kerja sama ini akan signifikan membangun Pendidikan Anak Usia Dini dan penguatan pendidikan karakter berbasis keluarga.

Baca Juga: Gunakan Data Tunggal, Muslimat NU Sinergi dengan Kemensos dan Kementerian PPPA

“Nanti antara lain, kalau yang sekolah sudah menggunakan sekolah-sekolah formal TK, yang diselenggarakan oleh Muslimat, karena memiliki banyak sekali RA, yang memiliki peranan penting dalam pendidikan anak usia dini,” ujarnya.

"Yang lainnya mungkin dalam bentuk parenting dan kegiatan yang yang nanti kita set bersama setelah ," imbuh Mu’ti.

Di sisi lain, Ketua Umum PP , menegaskan, penguatan pendidikan karakter pada anak usia dini, sedianya telah dilakukan oleh hampir merata di Indonesia dalam jumlah belasan ribu. Hanya saja, saat ini tantangannya berbeda, contohnya seperti Digital IT.

Baca Juga: Ribuan Muslimat NU Dapat Ijazah Manaqib dari Syekh Afeefuddin Al Jailani, Khofifah Dihadiahi Kiswah

"Muslimat mengelola PAUD 6800-an, hampir 10 ribu TK/RA, tetapi tantangan hari ini beda dengan dulu. Kebutuhan pembentukan karakternya juga beda, jadi itu bukan sesuatu yang baru, yayasan pendidikan itu mengelola RA, TPA, TPQ, TK, PAUD," ujar Khofifah.

Bahkan, untuk jumlah TPQ yang dikelolah Muslimat sebanyak 14.350-an. Sehingga hal ini ditegaskannya bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah dilakukan oleh muslimat NU.

“Tetapi kita harus terus tingkatkan kualitas dan mengikuti perkembangan jaman,” terang Khofifah.

Baca Juga: Gus Yahya Dorong Muslimat Jadi Tandem NU

Untuk mendukung hal itu, dilakukan penguatan-penguatan melalui pelatihan para guru, kemudian mengadopsi sistem dan kurikulum sekolah yang memiliki predikat baik.

"Referensi seperti PAUD-PAUD teladan, TK-TK teladan, yang lain kemudian akan mengikuti kurikulum-kurikulum yang sudah dilakukan oleh sekolah teladan yang bersangkutan," tegasnya.

Setiap tahun, Kemendikbud menyelenggarakan kegiatan pemilihan TK, maupun PAUD teladan secara nasional. Diantara yang pernah terpilih, adalah PAUD Muslimat di Gresik, Malang, dan Padang Panjang Sumatera Barat. (dev/msn)

Baca Juga: Kongres Muslimat NU Ke-XVIII Hari Kedua: Doa Bersama Syeikh Syahawi dan Santunan 1000 Anak Yatim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |