![Masuk Masa Tanam, PT Pupuk Indonesia Cek Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Gudang Wilayah Ngawi Masuk Masa Tanam, PT Pupuk Indonesia Cek Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Gudang Wilayah Ngawi](https://bangsaonline.com/images/uploads/berita/700/d337bd6bb8fc0ea2c21743bf89f51fba.jpg)
NGAWI,BANGSAONLINE.com - Memasuki masa tanam, PT Pupuk Indonesia melakukan pengecekan gudang pupuk yang ada di Ngawi.
Dari hasil pengecekan di gudang yang berlokasi di Jalan Raya Ngawi-Caruban, Kecamatan Karangjati, stok pupuk bersubsidi dinilai aman.
Baca Juga: Cegah Penipuan Makan Bergizi Gratis, Kodim 0805 Ngawi Gelar Sosialisasi ke Masyarakat
Sebab, jumlah stok yang ada tiga hingga empat kali dari jumlah kebutuhan.
General manager wilayah dua PT. Pupuk Indonesia Persero (Petrokimia Gresik), Fickry Martawisuda mengatakan tinjauan ke gudang pupuk tersebut untuk memastikan kesiapan masa tanam pada Oktober 2024 hingga Maret 2025.
Di wilayah Ngawi terdapat dua gudang pupuk yakni di Karangjati dan Paron. Sedangkan untuk jumlah stok yang ada saat ini terdiri dari urea 3.400 ton, MPK 5.600 ton dan organik 430 ton.
Baca Juga: Lewat Program Jaksa Sahabat Tani, Pemkab Gresik, Kejati Jatim dan Petrokimia Dukung Ketahanan Pangan
“Musim tanam puncak di Oktober-Maret, saat ini kami meninjau salah satu gudang di Kabupaten Ngawi, ada dua gudang di Ngawi, di Sidokerto dan Paron, total stoknya di dua gudang tersebut urea sekitar 3.400 ton, MPK 5.600 ton, organiknya sekitar 430 ton, sehingga kami meastikan tidak ada kendala dari stok,” ujarnya.
Sebagai penghasil padi yang tinggi di Jawa Timur, ketersediaan pupuk subsidi sangat diperlukan dalam mendukunng peningkatan hasil pertanian.
“ Kami memiliki aplikasi ibuPers, jadi itu untuk memastikan amanah dari pemerintah, memastikan bahwa penyaluran pupuk bersubdisi ini dari hulu sampai ke petani tepat sasaran dan tidak ada penyalah gunaan, sehingga semua terkontrol oleh sistem,” pungkasnya
Baca Juga: Proyek Bikin Jalanan Jadi Licin, DPRD Ngawi Minta Pembangunan PT GFT Dihentikan Sementara
Pihaknya juga memastikan dalam penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan sistem digitalisasi, sehingga bisa dipastikan proses dari hulu hingga petani dapat terpantau tepat sasaran serta tidak ada penyalahgunaan. (nal/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News