jpnn.com, AGAM - Warga Jorong Tamtaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menceritakan kondisi memprihatinkan.
Warga itu bernama Vivi. Ia menceritakan kesulitan yang dialami masyarakat sejak bencana banjir bandang atau galodo melanda pada 27 November 2025 petang. Sudah hampir sepekan, akses jalan menuju daerah itu terputus total akibat timbunan longsor yang menutup seluruh jalur ke luar kampung.
“Kami sudah mau seminggu tidak bisa beraktivitas sejak bencana galodo terjadi. Jalanan terputus karena timbunan tanah, rumah warga juga ada yang hancur di kampung kami,” ujar Vivi saat ditemui JPNN.com di lokasi Rabu (3/12).
Terisolasi tanpa akses logistik, warga Jorong Tamtaman hanya bisa bertahan hidup dengan persediaan makanan yang tersisa di rumah.
Namun ketika bahan makanan habis, mereka terpaksa mencari tumbuhan liar di hutan.
“Selama hampir seminggu kami hanya bertahan dengan makanan yang tersisa di rumah. Bahkan saat kehabisan makanan, kami bertahan dengan mencari bahan makanan di hutan, seperti pakis dan dedaunan lainnya,” kata Vivi.
Kondisi ini berlangsung hingga Rabu (3/12/2025), ketika Satuan Brimob dari Polda Riau, Jambi, dan Sumatera Barat berhasil menembus 11 titik longsor untuk membuka kembali akses jalan menuju Jorong Tamtaman.
Kedatangan tim Brimob disambut warga dengan haru karena setelah hampir sepekan, akhirnya bantuan tiba.





















































