Kades Rengel Sebut Banjir Lebih Parah dari Sebelumnya, DPRD Tuban Bakal Panggil DKP2P dan Perhutani

1 month ago 22

TUBAN,BANGSAONLINE.com - Banjir bandang yang melanda dan Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban pada Sabtu (4/12/2025) sore mengakibatkan jalan yang menghubungkan Tuban-Bojonegoro terputus.

Mundir, Kepala mengatakan, peristiwa banjir sebelumnya pernah terjadi. Namun, kali ini lebih parah karena sejumlah jalan antardesa dilaporkan tak bisa dilalui karena dipenuhi air bercampur lumpur yang mengalir deras.

Baca Juga: Alat Berat Dikerahkan untuk Bersihkan Sisa Material Banjir Bandang di Tuban

Debit air dan kencangnya arus dari perbukitan kapur membuat permukiman warga dan fasilitas umum terendam.

"Banyak permukiman warga yang terendam. Selain itu juga ada gedung sekolah dan jalan raya juga ikut terendam air. Selain itu, pasar hewan dan pasar desa juga terkena dampak banjir bandang," kata Mundir saat dihubungi, Minggu (5/1/2025).

Mundir menyebut ketinggian air sempat mencapai dada orang dewasa. Saking derasnya air, beberapa barang milik warga terbawa arus. Selain itu, air meluber ke jalanan dan menggenangi rumah warga karena sungai sudah tidak mampu menampung debit air.

Baca Juga: Banjir Bandang di Tuban, Komisi 2 DPRD Soroti Keberadaan Tambang Ilegal

Melihat kondisi tersebut, Ketua Komisi II , Fahmi Fikroni menyebut jika banjir yang melanda Kecamatan Rengel dan sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban lainnya ini karena beberapa faktor.

Menurut Roni, selain faktor cuaca, ia menilai banjir bandang yang terjadi juga karena faktor ulah manusia. Seperti aktifivas tambang dan juga banyaknya ahli fungsi hutan menjadi pertanian. Lahan pertanian pun juga dibabat untuk dijadikan perumahan

"Kami juga menemukan di lapangan bahwa lahan pertanian banyak di jadikan perumahan dan lahan perhutani (Hutan Red) dijadikan lahan pertanian. Ini bisa menjadi persoalan. Karena kawasan hutan yang berfungsi menahan air semakin sedikit, sebab banyak perumahan yang memfungsikan lahan pertanian. Dan sebagai gantinya, hutan dijadikan pertanian," beber Roni.

Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir

Terkait hal itu, pihaknya berencana memanggil Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan () dan Perhutani.

"Kami juga akan mengundang Perhutani dan Dinas Pertanian untuk hearing menentukan langkah-langkah terbaik guna mengantisipasi banjir yang ada di kabupaten Tuban," sambungnya.

Roni meminta Dinas Pertanian dan Perhutani untuk tegas terkait perihal tersebut.

Baca Juga: Reses di Semanding, Ketua DPRD Tuban Tampung Aspirasi Masyarakat, Mayoritas Usul Infrastruktur

"Jangan sampai nanti kalo di biarkan terus menerus akan habis hutan di Tuban dijadikan lahan pertanian oleh masyarakat," tutupnya. (coi/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |