Kiai Yusuf Hasyim Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional: Kiai Militer Berbasis Pesantren

1 month ago 19

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Sejumlah menteri, ulama dan tokoh nasional bakal menjadi nara sumber dalam seminar pengusulan KH Yusuf Hasyim sebagai , Senin (3/2/2025). Mereka, antara lain, Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Kepala Badan Penyelenggara Haji Mochammad Irfan Yusuf (Gus Irfan)

Selain Fadli Zon dan Gus Irfan juga Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto. Juga Abdul Matin, PhD, Wakil Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat () yang juga guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca Juga: Menteri Kebudayaan RI Didampingi Bupati Sumenep Resmikan Monumen Tugu Keris

Acara seminar hasil koordinasi dengan Dinsos Jombang dan Provinsi Jawa Timur itu akan diawali sambutan Pengasuh KH Abdul Hakim Mahfudz () yang juga Ketua PWNU Jawa Timur. Kemudian Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa.

Para tokoh tersebut akan membahas perjuangan sejak muda, terutama keterlibatannya secara fisik dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, baik melawan penjajah Belanda, Jepang, Inggris maupun pemberontakan PKI.

telah banyak mendapat penghargaan dari pemerintah Indonesia.

Baca Juga: ICORCS 2025 UAC, Syaikh Mesir Apresiasi Kiai Asep dan Khofifah sebagai Tokoh Perubahan Jatim

juga banyak berkiprah dalam perjuangan politik dan pesantren. Bahkan banyak sekali kontribusi dalam pembaharuan pendidikan Indonesia, terutama dalam dunia pesantren.

Bahkan inilah yang memelopori pendirian SMP dan SMA di dunia pesantren. mendirikan SMP A Wahid Hasyim dan SMA A Wahid Hasyim pada 1975. 

juga salah satu tokoh utama yang membidani berdirinya Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng. 

Baca Juga: Buka ICORCS 4th 2025 UAC, Khofifah Optimistis Lahirkan Manfaat dan Solusi Masyarakat

Memang, semula sempat menjadi kontroversi. Bahkan ditentang para kiai pesantren karena berdirinya SMP dan SMA di dunia pesantren dianggap sebagai pendangkalan agama. Karena umumnya pendidikan formal di pesantren adalah Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.

Tapi menhadapi berbagai kritik itu dengan tenang. Faktanya, dalam beberapa tahun kemudian hampir semua pengasuh pesantren mengikuti langkah . Yaitu tertarik mendirikan SMP dan SMA.

Bahkan hampir semua pesantren mendirikan SMP dan SMA atau pendidikan umum. Beberapa kiai pengasuh pesantren merasa kurang percaya diri dan kurang maju jika tak punya lembaga pendidikan umum sejenis SMP, SMA atau SMK di pesantren yang diasuhnya. Tentu disamping Madrasah Tsanawiyah dan Madrassah Aliyah.

Baca Juga: Semarak Resepsi Pernikahan Putri Kiai Asep

Yang menarik, dalam upaya membuka cakrawala berpikir dunia pesantren, terutama para kiai dan santri, bersedia menjadi aktor film. sempat menjadi salah satu figur dalam film Sembilan Wali (Wali Songo) bersama Guruh Soekarnoputra.

Dalam film yang diproduksi Soraya Film pada 1985 itu berperan sebagai Sunan Gresik atau Syaikh Maulana Malik Ibrahim. Padahal saat itu sebagai Pengasuh Jombang Jawa Timur.

Lagi-lagi menjadi kontroversial. Orang yang tak suka mengatakan, “Kiai kok main film.”

Baca Juga: Pratikno, Gus Irfan, Mahfud MD, Khofifah, 4 Syaikh Mesir Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Kiai Asep

Tapi malah tersenyum. Lagi-lagi menghadapi kritik dengan tenang.

“Film itu ibarat gelas. Tergantung isinya. Apakah mau diisi madu atau racun,” kata kepada wartawan saat itu.

Bagi semua media harus dijadikan sarana dakwah. Termasuk dunia film. Tujuannya, selain untuk menyebarkan ajaran Islam juga agar bioskop-bioskop tak diisi film-film negatif. Apalagi pada tahun 1980-an itu marak sekali film porno di bioskop-bioskop.

Baca Juga: Apa Souvenir untuk Menteri, Kiai dan Syaikh Al Azhar, Resepsi Pernikahan Putri Kiai Asep Hari Ini

Film-film porno itu terkenal dengan istilah film Sekwilda (sekitar wilayah dada) karena banyak mempertontonkan aurat wanita yakni payudara dan paha wanita.

Pada akhirnya pernyataan dan langkah itu menyadarkan publik. Termasuk para kiai di pesantren. Bahkan kini banyak sekali pesantren yang punya rumah produksi film.

Apalagi dalam era digital. Rumah produksi film dianggap sebagai salah satu indikator prestise dan gengsi bahkan kemajuan pesantren.

Baca Juga: Besok, Para Menteri, Kiai dan Syaikh Al Azhar Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Kiai Asep

Nah, perjuangan dalam berbagai lini dan medan pertempuan itu terangkum dalam buku Biografi KH Yusuf Hasyim, Kiai Militer Berbasis Pesantren. Buku yang ditulis Dr Aguk Irawan dan M. Mas’ud Adnan inilah yang akan menjadi pembahasan utama para menteri, kiai dan toko-tokoh nasional itu.

Aguk Irawan adalah alumnus Universitas Al Azhar Mesir yang kini menjadi pengasuh Pesantren Baitul Kilmah Bantul Yogyakarta. Ia dikenal sebagai penulis produktif. Beberapa karyanya: Trilogi Biografi Hadratussyaikh (Penakluk Badai), Biografi KH A Wahid Hasyim (Sang Mujtahid) dan Biografi Gus Dur (Peci Miring).

Sedangkan M Mas’ud Adnan alumnus dan Pascasarjana Unair. Kini CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE yang bermarkas di Jalan Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya.

Baca Juga: Dihadiri Khofifah dan Diimami Syaikh Fadhil, Jenazah Prof Ridlwan Nasir Dishalati Ribuan Jemaah

Gus Riza Yusuf Hasyim, salah seorang putra , mengungkapkan bahwa seminar itu akan digelar pada Senin, 3 Februari 2025, pukul 9 pagi di Gedung Jombang.

“Semula seminar itu akan digelar pada 17 Februari 2025. Tapi setelah audensi dengan Dinsos Jatim ternyata diminta dipercepat karena waktunya mepet. Karena setelah seminar ini Dinsos Jatim juga akan mengadakan pertemuan TP2DG membahas buku tersebut,” tutur Gus Riza kepada BANGSAONLINE, Jumat (31/1/2025) pagi.

memang dikenal sebagai tokoh sejak usia muda, terutama sebagai tokoh Laskar Hizbullah. terlibat perjuangan fisik dan bahkan memimpin perjuangan menumpas PKI yang memberontak pada pemerintah Indonesia yang sah.

Bahkan inilah tokoh yang menyelamatkan Pondok Modern Gontor dari serbuan PKI. Tubuhnya yang gagah, tinggi besar, dan memiliki nyali, keberanian serta strategi perang yang luar biasa membuat sosok disegani musuh-musuhnya, termasuk tokoh-tokoh PKI.

Ketika Hizbullah melebur ke TNI sempat aktif sebagai tentara. Sampai berpangkat Letnan Satu. Namun putera Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ri itu kemudian mengundurkan diri dari TNI. kemudian memilih perjuangan politik.

menjadi pengasuh terlama setelah Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Beliau mengasuh sejak 1965 hingga 2006. Selama 41 tahun.

Hadratussyaikh mendirikan pada 1899 M. Beliau wafat pada 25 Juli 1947. Bertepatan dengan 7 Ramadan 1366 Hijriah. Beliau mengasuh selama 48 tahun.

wafat pada 14 Januari 2007. Namun sebelum wafat beliau sudah menyerahkan kepengasuhan kepada Dr (HC) Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Tentu juga berdasar rapat keluarga dzurriyah Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari.

Gus Sholah adalah putra KH Abdul Wahid Hasyim, putra pertama Hadratussaikh KH M Hasyim Asy’ari. Kiai A. Wahid Hasyim adalah saudara kandung .

Gus Sholah mengasuh sejak 2006. Gus Sholah wafat pada Ahad 2 Februari 2020. Seperti , sebelum wafat Gus Sholah juga sudah menyerahkan kepengasuhan kepada KH Abdul Hakim Mahfudz (). mengasuh sejak 2020.

Gus Sholah sejatinya sudah menyerahkan ke tahun sebelumnya. Namun karena ta’dzim baru menjadi pengasuh Pesantren secara full setelah Gus Sholah wafat. pengasuh generasi ke-8. (M Mas’ud Adnan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |