Marak PMK, Pemkab Lamongan Tutup Sementara Pasar Hewan dan Lakukan Vaksinasi Mandiri

2 weeks ago 15

LAMONGAN,BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Lamongan mengambil langkah tegas dengan menutup sementara Tikung dan Babat guna menyelamatkan sapi yang sehat dan memutus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Selain itu, juga melakukan penyemprotan disinfektan dan vaksinasi mandiri terhadap hewan ternak.

Baca Juga: Cegah Banjir, Pemkab Lamongan Keruk Drainase di Sejumlah Titik Wilayah Kota

"Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan upaya untuk menekan penyebaran , yang akhir-akhir ini kembali muncul di Jawa Timur. Pagi ini kami melakukan biosecurity di Pasar Hewan Tikung dan vaksinasi mandiri untuk menyelematkan hewan yang masih sehat," kata Yuhronur Efendi saat meninjau vaksinasi mandiri dan biosecurity di Tikung dan kandang ternak milik Haji Tarjo, Jumat (10/1/2025) .

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Shofiah Nurhayati mengatakan, pelaksanaan biosecurity di tempat berkumpulnya ternak () dan vaksin mandiri merupakan langkah awal yang efektif untuk menekan penyebaran .

Sedangkan pelaksanaan vaksinasi mandiri bertujuan untuk melakukan penyelamatan hewan yang masih sehat.

Baca Juga: Bupati Lamongan Pastikan Pembangunan Ruang Publik Kagama Sesuai Target

Hingga saat ini sudah dilakukan vaksinasi mandiri sejumlah 425 dosis. Yangmana ditujukan untuk tujuh kecamatan (Mantup, Tikung, Sarirejo, Karangbinangun, Brondong, Paciran, Solokuro).

"Beberapa langkah antisipasi terjadinya sudah kami lakukan. Karena Kabupaten Lamongan suspek 527 kasus. Yang pertama tentu kita edarkan himbauan kewaspadaan. Dilanjutkan dengan melakukan biosecurity di , bahkan melakukan vaksinasi mandiri," tutur Shofiah.

Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan per tanggal 9 Januari 2025, total hewan sakit ada 527 kasus.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Perdana di Lamongan Sasar 3.500 Siswa Mulai dari TK hingga SMA

Rinciannya, hewan sembuh sejumlah 133 ekor, hewan mati 22 ekor, hewan dipotong 26 ekor, dan hewan dalam masa pengobatan sejumlah 346 ekor.

Shofiah menambahkan, upaya yang sudah dilakukan pasti kasus suspek PMK di Lamongan bisa disembuhkan.

Karena pada masa pengobatan ternak yang suspek PMK akan diberikan vitamin, antibiotik, dan antipiretik. Sehingga mempercepat penyembuhan ternak dari PMK.(qom/van)

Baca Juga: 2025, Bupati Lamongan Ajak Kepala OPD Komitmen Lanjutkan Pembangunan, Khususnya di Bidang Pertanian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |