SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Takmir Masjid A;-Hidayah di Jalan Mastrip, Karangpilang, menemukan jasad yang telah membusuk dengan kondisi leher tergantung di atas menara masjid setinggi 35 meter dari tanah, Minggu (16/2/2025) sekira pukul 08.00 WIB.
"Pihak Takmir Masjid Al-Hidayah melaporkan temuan jasad yang telah membusuk dengan leher tergantung menggunakan tali putih yang diikat di penopang tiang menara paling atas," kata Kapolsek Karangpilang, Kompol Rahayu Rini.
Baca Juga: Update Harga Sembako Surabaya: Cabai Naik Perlahan, Ikan Teri Turun Lagi
Jasad tersebut memiliki ciri-ciri tinggi sekitar 160 cm, perawakan kurus, berusia sekitar 23 tahun. Korban mengenakan kaos hitam, celana panjang hitam, topi hitam, sandal jepit hijau, dan di tangan kirinya terdapat gelang tali.
Kapolsek Karangpilang menjelaskan, pihaknya meminta bantuan Damkar Surabaya dan Unit Inafis Polrestabes Surabaya untuk proses evakuasi yang memakan waktu hampir 5 jam, karena ruang di dalam menara cukup sempit. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan katrol manual dari luar menara.
Di tubuh jasad tidak ditemukan identitas, sehingga dilakukan identifikasi setelah jasad diturunkan ke tanah. Sarmiati (50), pemilik warung Bebek Sederhana di depan Masjid Al-Hidayah, mengenali jasad tersebut sebagai karyawannya bernama Adi (25) asal Jambi, yang hilang sejak 21 Januari 2025.
Baca Juga: Diduga Dijegal, Gelaran Konfercab ke-XX GP Ansor Masih Abu-Abu, Ali Parawansa Angkat Bicara
“Jenazah yang bunuh diri di atas menara masjid adalah karyawan saya,” akunya.
Ia mengatakan bahwa korban tinggal bersamanya di Jalan Kebraon Gang II. Lalu, Adi pamit untuk sholat Isya di masjid namun tidak pernah kembali sejak 21 Januari 2025 sekitar pukul 22.00 WIB.
Sarmiati pun melaporkan orang hilang ke Polsek Karangpilang setelah korban tidak pulang dua hari. Menurut laporan yang diterima, beberapa teman Adi sempat melihatnya mengamen di sekitar Jalan Wiyung pada awal Februari 2025 sebelum akhirnya hilang lagi.
Baca Juga: Polsek Wiyung Ungkap Kronologi Mobil Listrik Terjun ke Sungai, Pengemudi Ngaku Ingat Mendiang Suami
“Mungkin karena hutangnya banyak, dan sering ditagih oleh teman-temannya sehingga ketakutan dan minggat. Kemungkinan hutang menumpuk karena kerap bermain judi online, dan dia (korban) cerita sendiri ke saya,” tutup Sarmiati.
Jasad Adi diperkirakan sudah meninggal sekitar 10 hari.
"Jenazah diautopsi di RS Bhayangkara. Bagi keluarga korban, bisa mendatangi Polsek Karangpilang untuk membantu dalam proses pemakaman," ucap Kapolsek Karangpilang. (rus/mar)
Baca Juga: Diduga Melamun, Emak-Emak Nyetir Mobil Listrik Tabrak Motor hingga Nyemplung ke Sungai di Wiyung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News