![Warga Surabaya Waspada! BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem hingga 10 Januari Beserta Dampaknya Warga Surabaya Waspada! BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem hingga 10 Januari Beserta Dampaknya](https://bangsaonline.com/images/uploads/berita/700/3d7b3740e295b64814603b7ce3d0a761.jpeg)
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat yang ada di Jawa Timur khususnya surabaya untuk mewaspadai cuaca ekstrem mulai 2 hingga 10 Januari 2025
Akibat dari cuaca ekstrem ini dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, petir, puting beliung, hingga hujan es.
Baca Juga: Cuaca Lumajang Hari ini Sabtu, 4 Januari 2025: Sore Hari Diperkirakan Hujan
Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa Jawa Timur, termasuk Surabaya, saat ini sedang memasuki puncak musim hujan.
Fenomena atmosfer, kata dia, seperti gelombang Low Frequency, dan peningkatan La Nina turut memperbesar peluang terjadinya cuaca ekstrem di wilayah ini.
“Dalam 10 hari ke depan, curah hujan tinggi, angin kencang, dan potensi bencana hidrometeorologi lainnya masih mungkin terjadi. Ini akibat pertumbuhan awan penghujan yang meningkat,” kata Taufiq, Minggu (3/1/2025).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Batu Hari ini Sabtu, 4 Januari 2025: Hujan di Siang Hari
Taufiq menambahkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terus terjadi di Surabaya dalam beberapa hari mendatang, meski durasinya tidak dapat dipastikan.
“Puncak musim hujan berlangsung dari Desember hingga Februari. Desember sudah kita lalui, Januari sedang kita jalani, dan Februari akan menjadi penutupnya. Peringatan dini akan terus kami update untuk mengantisipasi kondisi ini,” ujarnya.
BMKG berharap masyarakat dapat lebih waspada untuk meminimalkan dampak dari potensi bencana hidrometeorologi, terutama yang membahayakan keselamatan manusia.
Baca Juga: Awas! Jawa Timur Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem Selama Sepekan
“Peringatan dini yang kami sampaikan bertujuan untuk mengurangi kerugian, terutama bagi warga yang terdampak. Kolaborasi ini penting agar potensi bahaya dapat diantisipasi dengan baik,” ujarnya (van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News