Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter

2 weeks ago 32
Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter Banser saat membawa bendera merah putih sepanjang 300 meter di Jombang.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan atau Barisan Serbaguna Kota Santri menggelar napak tilas kirab bendera merah putih sepanjang 300 meter, Minggu (27/10/2024). Agenda tersebut dilakukan dalam rangka memperingati 2024.

Bendera tersebut dibawa dengan berjalan kaki mulai dari pondok pesantren Al Mubarok, Kecamatan Sumobito, dengan finish di Makam KH. Wahab Chasbulloh di Tambakberas, atau sekitar kurang lebih 15 km.

Baca Juga: Khofifah Disambut Pekikan 'Lanjutkan' saat Berangkatkan Peserta Jalan Sehat Hari Santri di Madiun

Pantauan BANGSAONLINE.com di lapangan, sebanyak 600 silih berganti membawa bendera raksasa itu. Tak sedikit anggotanya yang terlihat lelah, namun semangatnya masih tetap menyala.

Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) , M Syafiq Sauqi, menyebut kegiatan ini mengambil tema kirab merah putih napak tilas jejak santri di ikuti seribu ansor .

"Tadi berangkat dari start pukul 08:00 WIB dan finish pukul 12:00 WIB. Untuk yang ikut kirab ada sekitar 600 banser," ucapnya.

Baca Juga: ​Peringati Hari Santri, PWNU Jatim Road Show Seminar Kebangsaan di 16 Kampus

Gus Syafiq mengatakan, dalam memperingati hari santri ini jiwa Nasionalisme dan patriotisme harus ditumbuhkan sepanjang Republik ini berdiri.

"Tanpa jiwa Nasionalisme dan Patriotisme yang kuat, Republik ini akan rawan terhadap gangguan," katanya.

Tak lupa, ia juga berterima kasih kepada sahabat ansor banser yang telah menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme dalam memperingati hari santri ini. Sebab, hari santri dikenang untuk mengingatkan kita bahwa santri mempunyai andil besar dalam perjuangan bangsa ini.

Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional, Sekretaris OPOP Dinobatkan Jadi Tokoh Penggerak Ekonomi Pesantren

"Santri punya peran dan andil besar dalam perjuangannya, meskipun bukan perang untuk agama tapi perang mempertahankan Republik Indonesia menjadi fardhu ain. Seperti yang disampaikan Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari dan kemudian dilaksanakan oleh KH Wahab Chasbulloh dengan beberapa laskar dari kelompok santri," pungkasnya. (aan/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |