GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPC PDI Perjuangan (PDIP) Gresik telah mengirim suat berisikan usulan pemecetan Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Kebomas, Mega Bagus Saputra dan Wakil Ketua BP Pemilu PAC Kecamatan Gresik, Agus Chumaidy ke DPD PDIP Jawa Timur pada 14 Oktober.
Keduanya diusulkan dipecat dari kepengurusan partai berlambang banteng gemuk moncong putih karena berbeda sikap pilihan pada Pilkada Gresik 2024. Bagus dan Medy begitu panggilan akrab keduanya mendukung kotak kosong atau bumbung kosong pada gelaran Pilkada Gresik 27 November 2024.
Baca Juga: Ajakan Coblos Kotak Kosong, Ketua Golkar Gresik: Ora Ngefek
Sementara DPP PDIP telah memberikan SK Rekomendasi dan sebagai partai politik (parpol) pengusul pasangan Cabup dan Cawabup Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif pada Pilkada Gresik 2024.
Usulan pemecetan Bagus dan Medy sebagai sikap tegas PDIP Gresik terhadap pengurus dan kader yang dianggap tidak patuh dan tak loyal terhadap keputusan partai. Namun, usulan tersebut hingga saat ini belum turun dari DPD.
"Usulan pemecatan belum turun dari DPD," ucap Ketua DPC PDIP Gresik, Mujid Riduan kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga: Poster Ajakan Coblos Kotak Kosong Bertebaran di Kabupaten Gresik
Sebelumnya, Sekretaris DPC PDIP Gresik, Noto Utomo menyampaikan, Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Kebomas Mega Bagus Saputra dan Wakil Ketua BP Pemilu PAC PDIP Kecamatan Gresik Agus Chumaidy pada Senin, 14 Oktober diusulkan pemecatan ke DPD PDIP Jawa Timur. Sebab, kedua kader senior itu terbukti mendukung kotak kosong pada Pilkada Gresik 2024.
"Usulan pemecatan Mas Bagus dan Mas Medy sesuai dengan hasil keputusan rapat DPC pada Sabtu 12 Oktober," kata Noto kepada BANGSAONLINE.com.
Disampaikan Noto, DPC sebatas memberikan usulan pemecatan ke DPD. Sebab, kedua kader tersebut menjabat Sekretaris PAC PDIP Kebomas dan Wakil Ketua BP Pemilu PAC PDIP Gresik berdasarkan SK DPD. Kerena itu, tambah Noto, yang punya wewenang untuk memecat Bagus dan Medy adalah DPD.
Baca Juga: Eri-Armuji Patut Waspada! Peluang Dipecundangi Kotak Kosong Kian Menguat, ARCI Beberkan Alasannya
DPC kata Noto sebelum mengambil langkah mengusulkan pemecatan Bagus dan Medy sebelumnya mekanisme yang diatur dalam AD/ART partai telah dijalankan.
"Kami sudah layangkan surat panggilan untuk klarifikasi kepada yang bersangkutan namun tak pernah hadir," ungkapnya.
Ditambahkan Noto, DPC akan bersikap tegas kepada pengurus dan kader yang tidak patuh terhadap keputusan partai dalam menghadapi Pilkada Gresik maupun Pilgub Jawa Timur 2024.
Baca Juga: Milenial di Duduksampeyan Deklarasi Tolak Pilih Bumbung Kosong saat Pilkada 2024
"Pengurus dan kader yang terbukti mbalelo, tidak menjalankan keputusan partai kami tindak tegas," pungkasnya.
Mega Bagus Saputra membenarkan kalau dirinya mendukung kotak kasong pada Pilkada Gresik 27 November 2024.
"Iya, saya mendukung kotak kosong," katanya.
Baca Juga: Temui Ribuan Pengurus dan Kader Golkar di Menganti, Begini Janji Asluchul Alif
Sementara Agus Chumaidy menyatakan, ia lebih memilih kotak kosong pada Pilkada Gresik 27 November 2024 karena merasa kondisi Pilkada Gresik tidak sesuai dengan harapannya.
"Saya tidak sepakat dengan satu pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Gresik 2024," katanya kepada wartawan.
Menurut Medy, pilkada dengan hanya diikuti satu paslon menjadikan demokrasi tidak sehat. Sebab, masyarakat tidak memiliki pilihan calon lain.
Baca Juga: DPC PDIP Gresik Panasi Mesin Partai: Targetkan Yani-Alif Menang 90 Persen, Risma-Gus Hans 60 Persen
"Untuk itu, saya berharap Pilkada Gresik 2024 bisa diulang jika yang menang Kotak Kosong. Sehingga, partai partai di Gresik bisa memunculkan banyak calon sebagai pilihan untuk masyarakat," harapnya.
Ditanya soal DPC mengusulkan pemecatan, Medy mengaku tidak mempersoalkan.
"Saya memasrahkan keputusan kepada partai," tutupnya. (hud/ns)
Baca Juga: Sempurnakan UHC, Yani-Alif Siapkan Program BPJS Plus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News