Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri

1 week ago 5

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Berdirinya Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara di Situs Persada Soekarno Ndalem Pojok, Kecamatan Wates Kabupaten , Jawa Timur, mendapat respon positif dari , salah satu Pimpinan Gereja Kristen Ortodok Rusia yang hadir dan melihat langsung proses pembelajaran di Pesantren tersebut, Sabtu (2/11/2024).

Usai melihat dan mengukuti materi pelajaran pesantren jatidiri bangsa, , mengaku senang bisa datang dan bertemu dengan tokoh-tokoh yang ada di Pesantren tersebut.

Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata

“Saya senang sekali, saya (bisa) bertemu dan berkumpul disini, apalagi acuan pesantren ini adalah nasionalisme, kembali kepada jatidiri bangsa. Karena memang manusia tidak bisa dilepaskan dari jatidiri bangsanya,”ucap pimpinan asal Rusia yang kini sedang bertugas di Indonesia itu.

Jadi pertikaian, lanjut dia, permusuhan itu tidaklah dapat diizinkan. Setiap manusia harus menjalin keharmonisan dengan persaudaraan cinta tanah air yang dijiwai manunggalnya keimanan dan kemanusiaan.

Selain dari Kristen Ortodok beberapa pemuka agama yang lain juga tampak hadir, seperti Romo Salam Raharjo pemuka agama Hindu, Romo Wisnu Sugiman pemuka agama Katolik, Romo Pinandita Edi Sunyoto Pemuka agama Budha, Mangku Munandar Hindu dan Ki Bukori Kejawen.

Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri

Kushartono, Ketua Harian Situs Persada Soekarno Ndalem Pojok , menjelaskan bahwa pesantren ini mempunyai tujuan untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

“Ini adalah pesantren kebangsaan yang tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan kesadaran bernegara yang diprakarsai oleh Bapak Kyai Muhammad Muchtar Mujtaba Mu’thi. Oleh karena bangsa Indonesia ini ada dari berbagai penganut agama maka pesantren kebangsaan ini juga lintas agama,”kata Kushartono, Minggu (3/11/2024).

Sesuai dengan namanya, lanjut Mas Kus, sapaan akrabnya, jati diri merajut perdamaian, harapannya pesantren ini bisa turut mendorong terciptanya perdamaian dunia.

Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru

“Alhamdulillah semoga dengan penguatan pendidikan jatidiri bangsa ini, akan menguatkan SDM generasi bangsa, dengan kuatnya generasi bangsa akan menguatkan negara,"imbuh pria yang juga calon pendidik di Indonesia itu.

Menurutnya, jika Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah kuat, maka cita-cita ikut menertibkan dunia, ikut menciptakan perdamaian dunia tidak mustahil akan terwujud. "Dengan kehadiran tokoh agama dari Rusia semoga menjadi tanda Indonesia bakal menertibkan dunia,”pungkas Mas Kus. (uji/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |