Pro Bumbung Kosong, Usulan DPC PDIP Gresik Pecat Bagus dan Medy Tak Direspons DPD Jatim

1 week ago 6

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Usulan pemecatan Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Kebomas, Mega Bagus Saputra dan Wakil Ketua BP Pemilu PAC Kecamatan Gresik, Agus Chumaidy yang dilayangkan DPC PDIP Gresik ke DPD PDIP Jawa Timur pada 14 Oktober hingga saat ini belum turun.

Kedua kader senior PDIP itu diusulkan pecat karena pro atau mendukung kotak kosong atau bumbung kosong pada gelaran Pilkada Gresik.2024.

Baca Juga: Noto Jelaskan Mekanisme Konfercab PDIP, DPD dan DPP Punya Wewenang Penuh Tentukan KSB

"Belum turun sampai saat ini. DPD belum membalas usulan pemecatan Mas Bagus dan Mas Medy yang telah kami kirim pada 18 Oktober," ucap Sekretaris DPC PDIP Gresik, Noto Utomo kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (8/11/2024).

Noto menambahkan, PDIP Gresik sudah menjalankan mekanisme partai dalam menindak pengurus atau kader yang ditengarai melakukan pelanggaran AD/ART atau kebijakan organisasi.

"Yang penting kami sudah usulkan pemecatan Mas Bagus dan Mas Medy yang kami nilai melangar kebijakan partai dan AD/ART partai. Soal keputusan akhir saya serahkan ke DPD dan DPP," terang Ketua Fraksi PDIP DPRD Gresik ini.

Baca Juga: Lima Kader Digadang Maju Konfercab DPC PDIP Gresik

Noto menambahkan, bahwa DPC PDIP Gresik tunduk dan patuh atas keputusan dan kebijakan partai yang mendukung dan sebagai partai pengusul pasangan calon bupati dan wakil bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif pada gelaran Pilkada Gresik 27 November 2924.

"Saya pastikan PDIP Gresik patuh dan jalankan perintah DPP untuk memenangkan pasangan Yani-Alif di Pilkada Gresik 2024," pungkas Noto.

Bagus dan Medy - begitu panggilan akrab keduanya - pro kotak kosong atau bumbung kosong pada gelaran Pilkada Gresik 27 November 2024.

Baca Juga: Di Hadapan Pecinta Ludruk, Gus Yani Ajak Lanjutkan Program yang Belum Tuntas

Bagus membenarkan dirinya mendukung kotak kasong pada Pilkada Gresik 27 November 2024.

Ia pun mengungkapkan sejumlah alasan menambatkan dukungan terhadap kontestan bumbung kosong pada Pilkada Gresik 2024.

Antara lain, mendukung bumbung kosong sebagai bentuk keberpihakan kepada wong cilik (masyarakat kecil). Sikap itu, kata Bagus, sejalan yang diajarkan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong Hadiahkan Uang ke Penangkap Pelaku Money Politic Pilkada Gresik 2024

Karena itu, Bagus mempertanyakan sikap DPC PDIP Gresik yang mengusulkan pemecatan dirinya dari pengurus partai ke DPD dan DPP atas tindakannya mendukung bumbung kosong di Pilkada Gresik 2024.

"Masak melu dengan apa yang diomongin Ibu Mega (masak ikut dengan apa yang dikatakan Ibu Mega), Mas Bagus malah mau beri sanksi, diusulkan pecat," ucap Bagus kepada BANGSAONLINE.com.

Ia menandaskan bahwa apa yang dilakukannya dalam Pilkada Gresik 2024 mendukung bumbung kosong untuk melaksanakan apa yang kerap dipesankan Ketum DPP PDIP Megawati.

Baca Juga: Targetkan Kemenangan Yani-Alif 90 Persen, Relawan Kebomas: Tak Perlu Urusi Pemilih Kotak Kosong

"Saya cuma menegaskan saya melaksanakan apa yang sering diomongkan oleh Ibu Ketua Umum PDIP bahwa jati diri yang dipegang teguh oleh PDIP adalah partainya wong cilik, yaitu partai yang seutuhnya menyatu dengan rakyat," ungkap mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Gresik ini.

Ia menandaskan bahwa sikap dan identitas partai haruslah selaras dengan kepentingan rakyat kecil dalam mengambil sikap menghadapi Pilkada Gresik 2024.

"Kedepannya, rakyat haruslah cermat dalam memilih pemimpin. Kita harus mengamati rekam jejaknya, etikanya, tanggung jawabnya dan kemampuan memahami harapan seluruh masyarakat Gresik. Jangan hanya tergiur oleh kekayaannya," pungkas Bagus.

Baca Juga: Target Menang Total, PDIP Gresik Pasang Ribuan APK Yani-Alif dan Risma-Gus Hans

Sementara Agus Chumaidy menyatakan, ia lebih memilih bumbung kosong pada Pilkada Gresik 27 November 2024 karena merasa kondisi Pilkada Gresik tidak sesuai dengan harapannya.

"Saya tidak sepakat dengan satu pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Gresik 2024," ucapnya kepada wartawan.

Menurut Medy, pilkada dengan hanya diikuti satu paslon menjadikan demokrasi tidak sehat. Sebab, masyarakat tidak memiliki pilihan calon lain.

Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, BMI dan PDIP Gresik Gelar Donor Darah dan Bagikan Sembako

"Untuk itu, saya berharap Pilkada Gresik 2024 bisa diulang jika yang menang Kotak Kosong. Sehingga, partai partai di Gresik bisa memunculkan banyak calon sebagai pilihan untuk masyarakat," harapnya..(hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |