Putar Haluan Dukung Bunda Indah, Mustasyar PCNU Lumajang: Nahdliyin Bebas Memilih

1 week ago 10

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com -  Jelang pesta demokrasi 27 November mendatang, banyak Nahdliyyin berbondong- bondong putar haluan mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Lumajang, Indah Amperwati-Yudha Adji.

Menyikapi fenomena tersebut, Mustasyar PC Lumajang, KH. Imron Anis, angkat bicara. Pihaknya merespons hal tersebut adalah wajar.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas Dukung dan Doakan Pasangan Abadi Wujudkan Aspirasinya

"Warga sekarang semakin paham, bahwa, tidak ada keharusan, pilih siapa dalam . jangan diklaim milik golongan tertentu, tapi milik umat,” ujarnya saat bersama l, Gus Lukman Hakim Ketua JKSN, Gus Arif Musclih Komandan Pasti Pagar Nusa PC, Gus Syamsul Mantan Ketua MWC Kecamatan Kunir serta Gus Zein wakil Rois Suryah Ranting , desa Mangunsari Tekung.

Menurut dia, di Lumajang bebas menentukan pilihan, termasuk boleh saja memilih pasangan -Mas Yudha, nomor urut 2. Secara pribadi dan tegas, Kiai Imron bertekad, bahkan sepakat mendukung Indah-Yudha, selain karena program juga untuk menunjukkan bahwa warga Lumajang bebas untuk menentukan pilihan.

“Selama ini masih ada yang takut, sehingga menganggap itu untuk golongan tertentu. Salah! tidak boleh diklaim milik golongan tertentu, tapi milik umat. Warga bebas untuk memilih calon pemimpin,” tegasnya.

Baca Juga: Calon Wakil Wali Kota Probolinggo Hadiri Senam Emak-emak

Ia mengimbau, seluruh warga untuk menggunakan hak pilihnya secara bebas dan tanpa tekanan dari pihak manapun. KH Imron menegaskan, bahwa adalah organisasi keumatan yang terbuka bagi semua, bukan milik golongan atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, setiap warga berhak memilih sesuai hati nurani mereka tanpa pengaruh atau paksaan.

"Dalam demokrasi, pilihan politik adalah hak setiap individu, dan sebagai wadah umat Islam harus menghargai kebebasan tersebut. Warga di Lumajang dipersilakan menentukan pilihan mereka tanpa merasa tertekan atau diarahkan," tambahnya.

Kyai Imron Anis mengingatkan warga , bahwa perbedaan dalam pilihan politik adalah hal wajar yang tidak boleh merusak persaudaraan di antara sesama .

Baca Juga: Dongkrak Perekonomian, Inovasi Indah-Yudha untuk Masyarakat Lumajang

Ia menyoroti keras oknum-oknum pengurus yang mencoba membingkai Pilkada ini sebagai "pertarungan antara dan Muhammadiyah." Menurutnya, narasi seperti itu adalah upaya memecah belah persatuan umat dan sangat bertentangan dengan semangat ukhuwah Islamiyah.

“Membawa-bawa dan Muhammadiyah dalam persaingan politik hanyalah upaya menyesatkan yang mengancam kerukunan umat. Ini bukanlah sikap yang sebenarnya, dan kami menolak keras politik adu domba seperti itu,” tegas KH Imron.

Ia mengingatkan kembali, bahwa para pendiri sejak awal selalu mengajarkan pentingnya persatuan dan kerukunan umat. "Para pendiri selalu menekankan pentingnya persatuan. Bahkan PB sendiri telah menyatakan bahwa sebagai lembaga tidak boleh dibawa-bawa dalam urusan Pilkada atau politik praktis lainnya," tambahnya.

Baca Juga: Calon Wakil Wali Kota Malang ini Sebut Banyaknya Kampus Jadi Potensi Pengembangan Industri

Menurut KH Imron, dan Muhammadiyah adalah dua organisasi besar yang memiliki kontribusi luar biasa bagi umat Islam di Indonesia, dan persaingan politik tidak boleh mengaburkan persaudaraan yang telah lama terjalin.

KH Imron berharap, dengan himbauan ini, masyarakat dapat menjalani proses demokrasi dengan damai dan tetap menjaga harmoni serta ukhuwah, demi kemaslahatan umat dan bangsa. (ron/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |