Rapat Persiapan Dua Debat Paslon Bupati Blitar Deadlock, LO Mak Rini Minta Ada Catatan

3 weeks ago 23

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Rapat persiapan debat publik kedua untuk pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar pada Jumat 25 Oktober 2024, mengalami deadlock.

Rapat yang melibatkan Tim Liaison Officer (LO) paslon -Beky Herdiansyah dan paslon -Abdul Ghoni tersebut belum menemukan titik temu mengenai aturan teknis debat.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan KPU Blitar, LSI Denny JA Klaim Kredibel dan Terdaftar di Bakesbangpol

Menurut Najib, LO paslon -Beky, pihaknya telah mengusulkan agar paslon tidak diperbolehkan membawa catatan dalam debat kedua, serta meminta KPU untuk menghilangkan fasilitas slide dan podium di atas panggung.

"Kami ingin debat berjalan transparan dan fair play, jadi kami mengusulkan agar tidak ada catatan, slide, dan podium di atas panggung," ujar Najib saat diwawancarai.

Namun, usulan ini mendapat perbedaan pandangan dari LO paslon -Abdul Ghoni. Tim LO Mak Rini-Ghoni meminta agar KPU tetap membolehkan penggunaan catatan, slide, dan bahkan podium. Perbedaan ini yang akhirnya membuat rapat tidak mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Debat Pilbup Blitar 2024, Paslon Nomor Urut 2 Diduga Bawa Data ke Atas Panggung

"Sampai selesai acara rapat pukul 12.30 WIB, belum ada kesepakatan karena paslon 2 (Mak Rini-Ghoni) mengusulkan agar debat masih diperbolehkan membawa catatan dan minta menggunakan slide serta podium di atas panggung," tambah Najib.

Debat publik kedua untuk Pilkada Kabupaten Blitar 2024 dijadwalkan akan berlangsung pada 4 November 2024 dan rencananya akan digelar di Kampung Cokelat, Kademangan.

Sebelumnya, debat publik pertama diadakan di wilayah Srengat. Namun, pelaksanaannya mendapat sorotan. Cabup Mak Rini terlihat membaca catatan saat menjawab pertanyaan, yang memicu protes dari pihak lain karena dinilai kurang transparan.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA di Pilbup Blitar: Rijanto-Beky Ungguli Rini-Abdul Ghoni

Dalam kesempatan yang sama, Najib menyatakan optimisme bahwa paslonnya, -Beky, mampu menjelaskan visi dan misi mereka tanpa bantuan catatan atau alat tambahan.

"Kami percaya paslon kami benar-benar paham dengan visi misi mereka dan akan menjabarkan tanpa keluar dari tema debat," pungkasnya.

Sementara itu, Komisioner , Chepto Rosdyanto, menjelaskan bahwa teknis debat diserahkan pada kesepakatan masing-masing LO paslon.

Baca Juga: KPU Respons Laporan Warga ke Bawaslu soal Loloskan Mantan Napi Jadi Calon Wali Kota Blitar

"Terkait teknis debat paslon, kita serahkan ke masing-masing LO paslon. Secara teknis, KPU hanya bertindak sebagai fasilitator. Jika keduanya sudah sepakat, itulah yang akan dihormati," ujarnya.

Chepto berharap kedua belah pihak segera mencapai kesepakatan agar jadwal debat kedua tidak tertunda. "Kami berharap, kedua belah pihak segera menemukan kesepakatan agar tidak menunda jadwal debat kedua," tutupnya. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |