MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kembali merespons pelayanan kesehatan di Kabupaten Mojokerto yang masih belum sesuai dengan harapan masyarakat. Terutama kasus 92.000 BPJS warga Kabupaten Mojokerto yang seharusnya ditanggung Pemerintah Kabupaten Mojokerto tapi dinonaktifkan.
“Kalau Mubarok menang, ke Puskesmas cukup membawa KTP,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat kampanye di Tambak Agung Kecamatan Puri Mojokerto, Senin (21/10/2024) sore.
Baca Juga: Siapkan Kontrak Politik Demi Pemerintahan Bersih, Barra-Rizal Dirikan Posko Masif Tiap Desa
Pernyataan Kiai Asep itu langsung disambut tepuk tangan oleh warga yang datang dari berbagai dusun desa Tambak Agung.
Mubarok adalah singkatan dari Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, Dr Muhammad Al Barraa dan dr Muhammad Rizal Octavian.
Kiai Asep juga mengatakan bahwa semua biaya kampanye Mubarok ditanggung secara pribadi. Bahkan Gus Barra juga sudah diberi jatah mengelola SPPBE (gas) untuk memenuhi kebutuan sehari-harinya. Sehingga Gus Barra kelak fokus mengelola Pemerintahan Kabupaten Mojokerto dan murni mengabdi kepada masyarakat.
Baca Juga: Kampanye Pasangan Mubarok, Gus Barra Borong Dagangan di Pasar Tangunan
“Mojokerto harus menjadi miniatur pemerintah di seluruh Indonesia,” kata Kiai Asep yang didampingi istri tercintanya, Nyai Hj Alif Fadhilah.
Usai acara di Tambak Agung, Kiai Asep dan rombongan meluncur ke Posko Pemenangan Mubarok Kecamatan Puri. Pantauan BANGSAONLINE, dalam rombongan itu tampak juga dr Rizal Octavian dan ayahandanya, Dr Ahmady dan istrinya, Hj Lalik Maftuchah.
Di Posko itu Kiai Asep bertemu dengan para relawan Mubarok. Tampak juga Gus Barra dan istrinya, Ning Hanna. Lokasi kampanye berikutnya, habis maghrib, memang tak jauh dari Posko Pemenangan Mubarok itu.
Baca Juga: JKSN Kabupaten Mojokerto Deklarasi Dukung Khofifah-Emil dan Barra-Rizal
Sebelumnya, Kiai Asep juga memimpin istighatsah dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) saksi Mubarok Kecamatan Kutorejo. Acara Bimtek yang digelar di Bendunganjati Pacet Mojokerto itu dihadiri sekitar 800 orang.
Dalam acara itu Kiai Asep juga menekankan pentingnya Posko Kemenangan Mubarok. Ia mengungkapkan bahwa Mubarok tidak hanya mendirikan Posko di tingkat Kecamatan, tapi di seluruh desa Kabupaten Mojokerto yang jumlahnya 304 desa.
Hanya saja Kiai Asep minta para relawan Mubarok sabar. Karena pendirian Posko itu disertai penyediaan kacang sangrai. Tiap Posko dikasih satu karung kacang sangrai.
Baca Juga: Pemerataan Ekonomi, Mubarok akan Jadikan Wilayah Utara Sungai Brantas Pusat Kawasan Industri
“Kacangnya ini yang lambat. Karena tidak digoreng dengan minyak goreng tapi dengan pasir. Kenapa dengan pasir? Agar ibu-ibu tidak kukulen (jerawatan) dan kolestrolnya hilang,” kata Kiai Asep yang disambut tawa emak-emak.
Selain kacang sangrai, tutur Kiai Asep, semua posko Mubarok disiapkan kopi.
“Sehingga Posko itu bisa menjadi tempat musyawarah meningkatkan suara dan menyelesaikan masalah yang ada di desa masing-masing,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto itu.
Baca Juga: Seru! 1.500 Relawan Bara-Rizal dan Khofifah Emil Ikuti Pelatihan Saksi di Tempat Abah Ghafur
Kiai Asep mengaku menyiapkan empat orang saksi di setiap TPS. “Dua orang untuk saksi Barra-Rizal dan dua orang saksi untuk Khofifah-Emil,” kata Kiai Asep.
Pemenangan Barra-Rizal memang satu paket dengan Khofifah-Emil. Karena itu Kiai Asep meneriakkan yel-yel kemenangan Barra-Rizal dan Khofifah-Emil.
Dalam acara itu juga tampil Malik Effendi, mantan anggota DPRD Jatim dan Gus Fahmi, putra KH Chusein Ilyas. Malik Effendi lebih banyak memberikan bimbingan teknis kepada para saksi Mubarok.
Baca Juga: Pasangan Mubarok Terus Tebarkan Kebaikan ke Pasar-Pasar di Kabupaten Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News