SURABAYA,BANGSAONLINE.com - SMA Gloria II mengeluarkan surat pernyataan kepada semua wali siswanya usai insiden arogansi yang diduga dilakukan oknum wali siswa SMA Cita Hati yang berujung pada kericuhan, Senin (21/10/2024) dan sempat viral di media sosial TikTok.
Di mana isi dari surat pernyataan itu memberitahukan bahwa pihak SMA Kristen Gloria menyayangkan adanya insiden
Baca Juga: 13 Orang Kehilangan HP saat Nonton Kirab Maskot KPU Jatim
seorang oknum wali siswa SMA Cita Hati yang membawa preman dan mengintimidasi siswanya. Adapau 3 poin penting dari isi surat pemberitahuan tersebut.
Sekolah meyayangkan atas aksi kekerasan yang sepihak dilakukan di halaman Sekolah Gloria.
Pihak Sekolah akan melanjutkan kasus dan melaporkan kejadian tersbut kepada yang berwajib secara benar dan baik.
Baca Juga: Sebanyak 2.512 Personel Gabungan Diterjunkan untuk Pengamanan Persebaya Vs PSM di GBT
Sekolah akan terus melindungi menjaga keamanan kepada siswa dan guru agar proses belajar mengajar berjalan dengan tertib dan aman.
Humas kesiswaaan SMA Gloria II, Robby Darmawan membenarkan terkait adanya beberapa poin yang disampaikan dari surat pemeberitahuan ke wali siswa tersebut.
“Bahwa surat tersebut telah kami layangkan ke semua wali murid siswa siswi kelas X, XI dan XII, “ ujarnya Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: Kasus Bocah Tenggelam di Kenjeran, Polisi Minta Orang Tua Korban Teken Surat Pernyataan Tak Melapor
Namun, Robby enggan menyebut sejauh mana pelaporan yang dilayangkan oleh SMA Gloria II ke pihak kepolisian.
“Silahkan tanya ke pihak Kepolisian mas-mas wartawan kan punya link disana,” bebernya.
Baca Juga: Ketua KONI Probolinggo Tidak Ditahan Polres Tanjung Perak, Barang Bukti Sabu Masih Misteri
Tetapi Robby tak membantah jika pihak sekolah masih dimintai keterangan dari unit PPA Polrestabes Surabaya.
“Maaf kami masih ada tamu dari Polrestabes Surabaya,” tutupnya.
Masih di SMA Gloria II, BANGSAONLINE berhasil menemui Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya IPTU E. Octavianus. M.
Baca Juga: Kejari Sidoarjo Musnahkan Ribuan Sabu dan Ekstasi dari Kasus Jaringan Internasional Fredy Pratama
“Kami kesini memastikan apakah Kejadianya dilokasi sekolah Gloria serta murid yang diperlakukan tidak semestinya adalah siswa sini. Tapi lebih jelasnya tanya Kasat Reskrim karena satu pintu,” ujar perwira mantan Kanit Reskrim Polsek Tandes itu.
Surat tersebut adalah respons dari keributan yang diduga adanya pemukulan oleh pihak wali siswa SMA Cita Hati bernama Ivan.
Aksi keributan berawal dari SMA Cita Hati yang kalah bertanding basket dengan SMA Gloria II.
Baca Juga: Bocah SD Tewas di Kolam Renang Tak Berizin di Kalilom Surabaya, Pemilik Bantah Ada Kelalaian
Karena berhasil memenangkan pertandingan, salah satu pemain basket SMA Gloria EN mengejek lawannya berinisial AL. Tak terima diejek, AL mengadu kepada sang ayah, Ivan.
Ivan pun mendatangi membawa bodyguard SMAS Gloria 2 keesokan harinya, Senin (21/10/2024), untuk menuntut permintaan maaf dari EN. Diduga pihak Ivan melakukan pemukulan terhadap EN sambil meminta EN untuk bersujud meminta maaf.
Kabar yang berembus Ivan adalah seorang pengusaha tempat hiburan malam di Surabaya. (rus/van)
Baca Juga: Kenal di Instagram, Wanita di Surabaya Diperkosa dan Disodomi Pria Ngaku Bos Kuliner
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News