KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - KPU Kota Kediri menggelar simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara untuk Pilgub Jatim dan Pilwali di Balai Kelurahan Semampir, Minggu (17/11/2024). Agenda tersebut dalam rangka meminimalisir kesalahan saat hari H pemungutan, dan penghitungan suara pada pesta demokrasi 27 November mendatang.
Ketua KPU Kota Kediri, Reza Christian, menyebut simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024 ini dilaksanakan sesuai dengan kondisi riil.
Baca Juga: Pemkab-Bawaslu Sampang Gelar Istighosah dan Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024
"Kegiatan simulasi ini untuk memberikan gambaran nyata tentang proses pelaksanaan pemungutan suara, penghitungan serta rekapitulasi hasil pemungutan suara di TPS saat hari H," ujarnya.
Ia menambahkan, simulasi ini melibatkan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), serta pemilih bersama masyarakat sekitar.
“Kita membuat simulasi serupa sama dengan kondisi riil di lapangan saat pelaksanaan Pilkada serentak,” imbuhnya.
Baca Juga: Gus Iqdam Dukung Pasangan Abadi
KPU Kota Kediri, kata Reza, ingin memastikan semua pihak, terutama anggota baru, paham bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan, yang mana simulasi ini menjadi sarana bagi pelatihan mereka.
Ia berharap, simulasi memberikan edukasi baik penyelenggara dan masyarakat bagaimana proses pelaksanaan pengumpulan dan penghitungan suara sampai selesai.
Simulasi yang ditayangkan di YouTube juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk Pilkada 2024.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
“Target kami untuk Pilkada 2024 di Kota Kediri, partisipasi masyarakat dapat mencapai 85 persen. Partisipasi masyarakat saat Pemilu 2024 di Kota Kediri mencapai 78 persen,” ucap Reza.
Ia menekankan, simulasi ini tidak hanya untuk melatih petugas, tetapi juga sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat. Dengan tayangan langsung di YouTube, masyarakat dapat melihat bagaimana semua proses ini berjalan sesuai aturan.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Kediri, Adiba Zaimatu Sofi, menyatakan simulasi merupakan langkah penting dalam persiapan Pilkada.
Baca Juga: Pasangan Mubarok Dinilai Tampil Gemilang di Debat Pamungkas Pilbup Mojokerto 2024
“Kami ingin memastikan semua pihak, terutama anggota baru, paham bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan. Simulasi ini menjadi sarana bagi pelatihan mereka,” sebutnya.
Sofi juga menjelaskan adanya aturan baru dalam proses penulisan hasil pemungutan suara. Jika ada kesalahan dalam penulisan hasil, petugas harus menggarisnya secara horizontal 2 kali dan hasil tersebut diparaf oleh ketua KPPS dan Saksi. Tidak boleh menggunakan stipo atau alat koreksi lainnya.
"Keterlibatan masyarakat dalam simulasi ini, masyarakat diharapkan semakin memahami mekanisme Pilkada dan merasa lebih dekat dengan proses demokrasi. Peserta simulasi mempraktekkan mulai proses pencoblosan, penghitungan suara, hingga penyusunan berita acara hasil pemungutan suara," paparnya. (uji/mar)
Baca Juga: Pascadebat Pilkada Sidoarjo 2024, Subandi-Mimik Dihadiahi Batik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News