Peringatan HSN 2024, Khofifah Ajak Genersi Muda Tak Lupakan Sejarah Bangsa

1 month ago 28

BANGSAONLINE.com Indar Parawansa, mengajak generasi muda untuk tidak melupakan sejarah bangsa.

Menurutnya hal ini penting agar generasi muda dapat memperkuat identitas nasional, membangun kesadaran akan perjuangan masa lalu, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air untuk menguatkan Indonesia di antara bangsa bangsa di dunia.

Baca Juga: Sampaikan Usul Regulasi Medsos untuk Anak, Khofifah Silaturahmi dengan Mendikdasmen

Pesan tersebut disampaikan bertepatan dengan (HSN) yang diperingati setiap tanggal 14 Desember.

"Ketika orang termasuk generasi muda mengetahui sejarah Bangsa, misalnya bagaimana dulu para pahlawan berjuang untuk meraih kemerdekaan, ia akan memahami bagaimana esensi dari sebuah perjuangan dan pengorbanan.Dengan begitu, maka akan timbul rasa cinta dan bela tanah air," kata di Surabaya, Sabtu (14/12/2024).

menekankan pentingnya kesadaran sejarah bagi pemuda agar mereka memahami dan menghargai perjuangan para pahlawan. Tidak hanya itu, generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan bangsa dengan tetap berpegang pada nilai-nilai sejarah dan kejuangan yang telah diwariskan.

Baca Juga: Di Pembekalan Pimpinan di Kementerian PPPA, Khofifah Ajak Maksimalkan Layanan PA hingga Pelosok

"Sejarah memberikan pelajaran berharga dari kesalahan dan keberhasilan masa lalu, yang dapat dijadikan pedoman dalam menghadapi tantangan di masa depan," katanya.

Selain itu, dengan memahami sejarah, maka akan mendorong generasi muda untuk lebih menghargai keragaman budaya dan berperan aktif dalam menjaga keutuhan bangsa.

"Dengan memahami sejarah, mereka dapat melanjutkan cita-cita para pendahulu untuk mewujudkan bangsa yang lebih maju dan berkeadilan," terangnya.

Baca Juga: Khofifah-Emil Raih Penghargaan dari Duta Besar Inggris

"Untuk itu, di era digital saat ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempelajari sejarah. Salah satunya melalui konten yang dibagikan di media sosial. Jadi, tidak ada alasan generasi muda tidak mempelajari sejarah, karena bisa dipelajari baik dengan buku, kunjungan ke museum, sampai dengan akses media sosial," pungkasnya.

Dikutip dari situs resmi Kemdikbud, adanya peringatan berawal dari kegiatan Seminar Sejarah Nasional pada tanggal 14-18 Desember 1957 di Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pihak Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia.

Seminar Sejarah Nasional tahun 1957 diadakan untuk mengumpulkan berbagai pendapat dan saran sebagai bahan pertimbangan menyusun sejarah nasional Indonesia. Penyusunan ini bersifat ilmiah dan harus dapat dipertanggungjawabkan. (dev/van)

Baca Juga: Tinjau Banjir di Jombang, Khofifah Salurkan Bantuan dan Upayakan Pengerukan Dam Siphon Jadi 24 Jam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Kabar berita |